Beranda Hukum Site Manager PT Chengda Ungkap Ancaman dari Kadin Cilegon

Site Manager PT Chengda Ungkap Ancaman dari Kadin Cilegon

Sidang kasus Kadin Cilegon minta proyek di PN Serang. (Audindra/bantennews)

SERANG – Sidang lanjutan kasus dugaan permintaan proyek senilai Rp5 triliun yang melibatkan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, mengungkap adanya ancaman penghentian pembangunan pabrik bahan baku baterai jika permintaan pekerjaan tidak dipenuhi.

Ancaman tersebut diungkapkan Site Manager PT China Chengda Engineering (CCE), Lin Yong ketika menjadi saksi di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Kamis (14/8/2025).

Ia menyebut, pernyataan itu dilontarkan salah seorang dalam rombongan Kadin Cilegon saat rapat mendadak di kantor PT CCE pada 9 Mei 2025 lalu.

“Ada satu orang (bicara mengancam) kalau misalkan proyek ini engga ke mereka mungkin ada proyek ini bisa disetop,” kata Lin Yong melalui penerjemah Rossa saat menjawab pertanyaan Hakim Hasanuddin.

Lin Yong mengaku, pertemuan itu berlangsung dalam suasana menekan. Rombongan sekitar 30 orang, termasuk kelima terdakwa, Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim, Wakil Ketua Bidang Industri Ismatullah, Wakil Ketua Bidang Organisasi Isbatullah Alibasja, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilegon Rufaji Zahuri, dan Ketua LSM Banten Monitoring Perindustrian dan Perdagangan Zul Basit, mendatangi kantornya tanpa undangan.

“Takut, karena di dalam ruangan (rapat) itu orang-orang ini ramai. Sedangkan saya hanya berdua (dengan penerjemah), tidak ada keamanan,” ucap Lin Yong.

Ia menambahkan, nada bicara yang tinggi hingga gebrakan meja semakin membuatnya tertekan. Dari rekaman video yang beredar, Ismatullah terekam meminta proyek tanpa melalui proses lelang.

“Takut (para terdakwa) ngomongnya, terlalu kencang (nada suaranya). (Ada juga yang) mukul meja, (orangnya) tidak tahu,” ujarnya lagi.

Lin Yong menegaskan, PT CCE, sebagai kontraktor BUMN China hanya dapat memberikan pekerjaan melalui mekanisme resmi sesuai aturan dan klasifikasi yang dibutuhkan.

Baca Juga :  Kepergok Curi Motor, Residivis Curanmor di Lebak Dihajar Warga

“Karena permintaan BUMN China sangat ketat, harus ada klasifikasinya, harus dari mereka mau dari hasil lelang,” terang Lin Yong.

Penulis : Audindra Kusuma
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd