LEBAK – Sejumlah siswa MTs Mathla’ul Anwar di Kampung Sariak Tanjung, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten, belajar sambil ngedeprok (duduk lesehan-red) beralas tanah. Hal ini terpaksa mereka lakukan lantaran sekolah ini tak memiliki kursi dan meja belajar.
Sekolah berdinding bilik bambu ini berdiri sejak 2012 lalu. Sekolah madrasah ini merupakan filial atau cabang dari MTs di Kecamatan Cijaku. Karena akses jalan ke lokasi sekolah induk yang rusak, maka dibuatlah sekolah ini untuk menampung warga setempat. Jika hujan sekolah pun kebanjiran.
Sekolah ini memiliki 3 ruangan. Kelas I terdiri dari 19 siswa, kelas II diisi 17 siswa dan kelas III sebanyak 9 siswa. Sejak didirkan, sudah ada 4 angkatan yang lulus di sekolah ini. Sayangnya, setahun sejak berdiri, tak ada fasilitas kursi untuk setiap murid.
“Ngedeprok sudah sejak rusak. Awalnya juga ngedeprok. Kursi sama meja kuatnya cuma setahun,” kata Pudin selaku pelaksana harian sekolah ini kepada wartawan melalui sambungan telpon, Kamis (6/9/2018).
Pihak yayasan, lanjut Pudin tidak memiliki banyak anggaran untuk menambah fasilitas. Karena termasuk sekolah jauh. Bantuan hanya datang dari warga yang peduli keberlangsungan pendidikan. “Dari Depag juga belum ada. Bangunan keadaanya seperti ini sudah pada rusak. Ini pakai bilik,” ujarnya.
Sumbangan seadanya, menurut Pudin hanya datang dari orang tua siswa. Seingatnya, dari pihak Departemen Agama pun sampai sekarang belum turun bantuan. (ink/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
