PANDEGLANG – Dalam upaya menumbuhkan budaya literasi sejak dini serta meningkatkan kepedulian pelajar terhadap pentingnya membaca, Bupati Pandeglang Dewi Setiani mengajak semua siswa untuk membiasakan budaya membaca sejak dini.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Pandeglang Dewi Setiani saat membuka acara Festival Pembudayaan Gemar Membaca di tingkat sekolah dasar dan menengah di Gedung Perpustakaan Aulia, belum lama ini.
Bupati juga menekankan pentingnya menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini di lingkungan sekolah dan rumah.
“Jika kita ingin mencetak generasi yang cerdas, kritis, dan berakhlak mulia, maka mulailah dari hal kecil. Saya menyarankan agar setiap sekolah di Pandeglang membiasakan siswa untuk membaca 15 menit sebelum kegiatan belajar dimulai. Ini langkah sederhana, tapi memiliki dampak besar dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga tentang memahami, berpikir kritis, dan membentuk karakter.
“Melalui cerita anak nasional, anak-anak kita belajar tentang kejujuran, kerja keras, hingga pentingnya saling menghargai. Ini modal penting untuk membentuk kepribadian generasi muda kita,” tandasnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pandeglang Neneng Nur’aeni menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun generasi cerdas, berkarakter, dan cinta literasi.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian kita terhadap rendahnya minat baca di kalangan pelajar. Lewat pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, kami ingin menanamkan bahwa membaca bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan,” ujarnya
Menurutnya, festival ini juga menekankan pentingnya membaca sebagai jendela pengetahuan sekaligus sarana membangun karakter melalui cerita anak nasional.
“Dengan cara ini, para siswa diajak untuk mengenal kembali kekayaan cerita anak Indonesia yang sarat dengan nilai moral, semangat kebangsaan, dan keteladanan,” tandasnya.
Tim Redaksi
