Beranda Opini Sinyalku Pahlawanku: Semangat Pembelajaran Daring

Sinyalku Pahlawanku: Semangat Pembelajaran Daring

Dwi Rizki Mutiarasani

Oleh: Dwi Rizki Mutiarasani, Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 

Memaknai hari pahlawan merupakan hal yang patut dilaksanakan oleh segenap elemen bangsa Indonesia. Tak hanya mengedepankan unsur perayaan belaka namun juga hendaknya kita mampu mengambil teladan dan nilai-nilai perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan untuk tetap diproduksi dan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari meskipun saat ini kita sedang berada diiklim pandemi.

Pandemi Covid-19 juga merupakan tantangan baru bagi kita semua. Tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, namun sektor pendidikan pun turut merasakan dampaknya. Adanya pemberlakuan kebijakan physical distancing kemudian menjadi dasar diubahnya model pembelajaran secara drastis; seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Yang akhirnya membuat pendidik maupun peserta didik harus beradaptasi dengan suasana baru dalam proses belajar mengajar.

Tantangan baru ini harus kita hadapi layaknya perjuangan para pahlawan dalam memerangi dan melewati tantangan demi tantangan untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Banyaknya kendala yang dihadapi saat belajar daring ini mau tidak mau harus tetap kita jalani sehubungan dengan adanya kebijakan pemeritah yang bertujuan untuk menekan laju penyebaran virus covid-19.

Pembelajaran daring memiliki beberapa kelemahan yakni ketersediaan jaringan internet, membutuhkan fasilitas yang memadai seperti smartphone dan laptop, membutuhkan banyak biaya untuk mengakses internet, dan juga komunikasi melalui internet terkadang memiliki berbagai kendala seperti sulitnya sinyal yang dapat menjadi salah satu faktor terhambatnya proses belajar mengajar daring.

Ironisnya, keberhasilan proses pembelajaran daring ini ditentukan salah satunya oleh faktor sinyal. Sinyal yang baik dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran, sebaliknya sinyal yang terbatas dapat menghambat proses pembelajaran daring. Sehingga tidak berlebihan apabila dikatakan sinyal merupakan pahlawan dalam pembelajaran daring ini.

Makna pahlawan tak hanya sebatas orang yang berjasa dalam membela kebenaran, tapi juga dapat berarti sesuatu yang memberikan manfaat dan dapat menolong seseorang dalam berbagai hal. Seperti layaknya sinyal yang sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pembelajaran daring saat ini.

Berkaca dari para pahlawan kita yang selalu menggelorakan semangat dalam berjuang melawan penjajah. Pun, kita selaku generasi muda penerus bangsa harus senantiasa memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, berinovasi, aktif, dan berkontribusi dalam membangun bangsa ini menjadi lebih baik baik lagi. Adanya kendala ataupun terhambatnya proses pembelaran daring ini agaknya tidak melunturkan semangat para pelajar untuk tetap meningkatkan motivasi belajar.

Ada beberapa nilai yang dapat diambil dari para pahlawan kita yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam proses pembelajaran daring ini.
Pertama, selalu semangat dalam keadaan apapun. Seperti pahlawan kita yang tak pernah menginginkan adanya penjajahan di negeri ini, namun mereka dapat senantiasa melaluinya dengan mengerahkan segala daya upaya mereka untuk mengusir para penjajah yang membuat kerugian besar di negeri tercinta ini.

Sudah sepantasnya kita selaku generasi penerus bangsa harus meneruskan tongkat estafet perjuangan yang diberikan para pahlawan kita. Kendala dan hambatan yang kita alami sekarang tidaklah lebih berat ketimbang dengan kendala para pahlawan yang rela menumpahkan darah mereka.

Maka dari itu, hambatan yang kita rasakan saat ini haruslah kita lawan dengan sebaik mungkin dan tidak menjadi alasan bagi kita untuk tetap menjadi generasi penerus yang dapat bermanfaat bagi bangsa kita. Layaknya ucapan presiden pertama kita bahwa pemuda penerus bangsa memiliki peran penting untuk bangsa ini. “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.” – Soekarno.

Kedua, memiliki keberanian. Berani dalam menghadapi tantangan baru yang terjadi seiring berkembangnya zaman. Para pahlawan kita selalu memiliki keberanian untuk melawan penjajah di negeri tercinta ini. Mereka tak takut untuk melawan siapapun baik itu para petinggi maupun aparat negara penjajah. Bahkan, dengan beraninya mereka memertaruhkan nyawa mereka demi terciptanya kemerdekaan Indonesia.

Melihat adanya tantangan belajar daring sekarang ini tentunya harus kita hadapi dengan siap dan berani mengambil segala resiko yang ada. Layaknya suatu prinsip dasar “Apa pun yang membuatmu takut, hadapilah dengan berani.” – Bung Hatta.

Terlepas dari semua lika-liku pembelajaran daring saat ini, semangat dan keberanian kita selaku generasi penerus bangsa sangatlah diperlukan untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Tetaplah semangat dan berani dalam menghadapi segala tantangan yang terjadi, serta penting untuk selalu mengedepankan implementasi dari setiap peristiwa.

(***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini