Beranda Cinta Sikap Elegan yang Harus Dilakukan Jika Pacar Belum Siap Menikah

Sikap Elegan yang Harus Dilakukan Jika Pacar Belum Siap Menikah

Ilustrasi - foto istimewa IDN Times

Saat hubungan dengan pacar sudah cukup lama dan matang, siapa yang tidak terpikir untuk menikah?, tapi apa jadinya kalau kamu sudah siap menikah dan si cowok menolak? Ini dia 8 hal yang harus dilakukan jika cowokmu belum siap untuk menikah.

1. Berbicaralah berdua dari hati ke hati dan jujur. Tanyakan apakah dia memang tidak menyukai konsep pernikahan atau konsep legalnya

Tidak semua alasan penolakan pernikahan itu disebabkan oleh takut berkomitmen atau tidak setia. Ada juga orang yang enggan menikah karena tidak menyetujui konsep pernikahan atau konsep legal pernikahan yang selama ini banyak diamini banyak orang. Karena di balik konsep tersebut, pernikahan seakan-akan transaksi bisnis dibandingkan perayaan cinta yang tulus.

Sementara itu, masih banyak cara untuk mengekspresikan rasa cinta. Jika jawabannya memang mengarah ke sana, hal yang perlu kalian lakukan hanyalah mencari jalan untuk menikah tanpa konsep-konsep tersebut. Jika kalian sepakat soal ini, maka selesai sudah permasalahan kalian.

2. Cobalah percayai prioritasnya sambil memberi waktu. Jangan lupa, bikin kesepakatan tentang target prioritas itu tercapai atau kamu terabaikan

Beberapa cowok juga merasa jika ini bukanlah waktu tepat untuk menikah. Ketika kamu merasa sudah cukup waktunya, belum tentu pasanganmu siap. Mereka memiliki pandangan sendiri soal apa yang terbaik baginya dalam konteks masa ini. Cobalah kamu tanyakan, apa yang jadi prioritasnya sekarang.

Jawaban darinya mungkin menyakitkan hatimu. Namun kamu akan bijaksana jika membiarkan pasanganmu punya waktu untuk mewujudkan kebutuhannya sendiri, tanpa ada keributan. Namun jangan lupa juga membuat kesepakatan soal target waktu prioritas tersebut. Jika tidak, prioritas itu akan berjalan terus seumur hidup.

“Cobalah ulik, kenapa kamu ingin menikah. Cari tahu juga dari pasangan, kenapa ia tidak menginginkan hal yang sama,” ungkap Janet Zinn, terapis pasangan dari New York. Terkadang, orang menikah hanya karena konstruksi sosial saja. Ketika seseorang mencapai usia layak nikah dan semua orang juga menikah, maka ia ingin menikah juga.

Tapi jarang ada yang bertanya, apakah hal itu benar untuk masing-masing orang. ”Apa pun masalahnya, mulailah percakapan dengan pasangan agar benar-benar sampai ke dasar sudut pandang masing-masing,” tandas Janet.

4. Tanyakan juga, kenapa kamu sangat ingin menikah dengan pasanganmu. Kenapa dengan dia dan bukan dengan orang lain?

“Hal pertama dan terpenting untuk ditanyakan pada diri sendiri adalah, mengapa Anda ingin menikah? Mengapa itu penting bagi Anda? ungkap psikolog Nicole Martinez. Selain upacara yang dihadiri banyak tamu dan selembar akta nikah, apakah kamu yakin bisa bahagia sebagai pasangan? Apakah kamu memang ingin bersama atau melihat tidak adanya kemungkinan putus dalam waktu dekat?

Jika kamu punya hubungan bahagia dengan pasangan yang mencintai, yang hanya melihatmu di masa depan, serta dapat dipercaya, lalu memutuskan layak untuk menikah, maka jalanilah. Namun pastikan sudah ada pemikiran serius sebelumnya.

5. Cari tahu bareng-bareng, apa arti sesungguhnya sebuah pernikahan buat kalian berdua

“Pernikahan tidak sesederhana dua orang berkomitmen satu sama lain di depan banyak pasang mata,” ujar life coach Kali Rogers. Pasangan Anda mungkin memandang pernikahan dengan satu cara dan kamu bisa jadi melihatnya dalam cara yang jauh berbeda. Ada yang memandang pernikahan sebagai berbagi finansial.

Ada yang melihat pernikahan sebagai upacara sebelum memulai sebuah keluarga. Apapun itu, penting untuk memahami dari mana pemahaman pernikahanmu dan pemahaman pernikahan pasanganmu. Dari sini, jalan keluar mungkin akan terbuka dan kamu juga bisa menjelaskan beberapa hal yang penting untukmu dan untuk pasangan.

6. Tinjau dan nilai lagi kebutuhanmu, apakah sudah sesuai konteks atau tampak seperti dongeng. Kamu juga berhak rehat dan cari yang lebih sesuai

“Ketika Anda dan pasangan tidak memiliki tujuan hubungan yang sama lagi, ini adalah kesempatan untuk meninjau hubungan,” kata April Masini, ahli hubungan dan penulis dari New York. Kadang-kadang, seseorang membawa impian pernikahannya di masa kecil hingga dewasa. Lalu lupa menganalisanya setelah bertahun-tahun kemudian, sedangkan banyak hal yang telah dilalui di masa dewasa dan menjadikan impiannya tak relevan lagi.

“Jika pasangan Anda tidak ingin menikah, Anda memiliki kesempatan untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan kembali keinginan dan kebutuhan Anda sendiri,” tambah April. Kamu boleh pergi dan mencoba menemukan seseorang yang sesuai atau tetap mempertahankan hubungan dengan pasangan yang sekarang.

7. Cobalah datang ke terapis hubungan atau psikolog. Berkonsultasilah dan dapatkan solusi terbaik untuk hubungan

“Pergi ke terapi pasangan untuk mendiskusikan apakah hubungan itu layak diselamatkan,” kata psikolog dan pakar kencan Dr. Jennifer Rhodes. “Pernikahan memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Di dunia sekarang ini, banyak yang menganggap bahwa setiap orang memiliki definisi yang sama,” papar Jennifer menambahkan.

Tidak pernah ada kata terlambat untuk membicarakan permasalahanmu dan pasangan. “Adalah bijaksana untuk mengeksplorasi topik pernikahan sejak awal. Tetapi jika berakhir dengan konflik, diskusikan permasalahan dengan profesional akan membantu kedua belah pihak membuat keputusan yang baik dan paling cocok,” katanya.

8. Pahami keputusan pasangan dari mana dan move on. Mungkin ia trauma akan masa lalu, tapi tak mungkin juga hidup terus dalam masa lalu

“Ketakutan akan komitmen sebenarnya adalah rasa takut akan kehilangan,” ungkap psikoterapis dan penulis buku Tina B. Tessina. Membuat komitmen artinya ambil resiko kalau itu tak akan berhasil. Di masa lalu, mungkin cowokmu pernah terluka dan menggantungkan hubunganmu yang telah matang ini adalah cara melindungi hatinya.

Sayangnya, hal tersebut tidak benar-benar melindungi dan hanya sekedar memberi rasa kepuasan dalam hubungan. “Satu-satunya cara untuk mendapatkan komitmen dan menghilangkan ketakutan akan komitmen adalah pergi,” lanjut Tina. Mungkin dia akan berpikir untuk mengakhiri ketakutannya atau sialnya lagi, tetap pada pendiriannya.

Dari delapan hal yang harus dilakukan jika cowokmu menolak menikah tadi, mana yang sudah pernah kamu lakukan? Semoga sekarang sudah mencapai jalan keluar ya! (Red)

Sumber : IDN Times

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini