Beranda Uncategorized Sering Dituding PKI, Jokowi Minta Politik Tak Beradab Dihentikan

Sering Dituding PKI, Jokowi Minta Politik Tak Beradab Dihentikan

Presiden Joko Widodo - foto istimewa observerbd.com

SERANG – Capres nomor urut 01, Joko Widodo, meminta agar di tahun politik seperti sekarang ini, cara-cara untuk menang dengan cara tak beradab dan beretika dihilangkan. Apalagi Indonesia merupakan negara besar dengan agama dan suku yang berbeda.

Imbauan ini disampaikan Jokowi karena selama ini sangat merasakan dampak dari politik yang tak beradab dan beretika. Dirinya selalu dikatakan oleh lawan politiknya sebagai anggota Partai Komunias Indonesia (PKI).

“Ini isu-isu, contoh Presiden Jokowi itu PKI. Pak kok ini seperti ini? Cara-cara politik tak beradab dan beretika ini harus dihentikan. Enggak bisa lagi negara sebesar ini seperti itu. Kita ini berbeda-beda agama, suku,” kata Jokowi di depan kader dan relawan Jokowi-Ma’ruf di Gedung Sultan, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11/2018).

“Kalau dengan cara-cara politik tak beretika ini akan saya kejar. Kembali lagi Presiden Jokowi PKI. 4 tahun saya sabar, sabar, sabar, sabar. Saya jawab, PKI dibubarkan tahun66-65. Saya lahir tahun 61. Ada aktivis PKI Balita? Logikanya enggak masuk,” lanjut dia dilansir kumparan.com.

Walau tak masuk akal, Jokowi menerangkan masih banyak masyarakat yang percaya dirinya PKI. Bahkan beberapa foto yang sudah diedit untuk menguatkan tudingan itu pun sudah menyebar.

“Tapi 6 persen masyarakat percaya. 6 persen itu 9 juta orang. Tapi di medsos gambar-gambar itu banyak sekali. DN Aidit pidato tahun 1955. Kok ada saya di dekatnya. Ya Allah,” ucap Jokowi.

Jokowi lalu berseloroh bahwa foto yamg sudah diedit agar dirinya terlihat dekat podium Aidit saat pidato sangat mirip, dengan menggunakan baju lama.

“Tapi saya lihat-lihat kok mirip saya. Saya lihat dari samping kok wajah saya? Hanya bajunya saja baju lama. Tapi 100 persen wajah saya,” tuturnya.

Pada acara ini, hadir Ketua Tim Kampanye (TKN) Erick Thohir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Pramono Anung, Basuki Hadimuljono dan Budi Karya Sumadi. Lalu ada pula Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Kading, Teten Masduki, dan Ketua TKD Sumatera Selatan Syahrial Usman. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ