KAB. SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengakui serapan anggaran daerah pada awal tahun 2025 masih rendah, terutama untuk belanja modal Pemkab Serang.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Ida Nuraida menyebut situasi ini sebagai konsekuensi dari masa transisi pemerintahan pasca-pelantikan kepala daerah baru.
“Kemarin TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) sudah rapat. Perlakuan penatausahaan keuangan dari provinsi memang disamakan dengan daerah lain. Padahal kita ini PSU, jadi masih dalam masa transisi,” kata Nuraida, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, kondisi ini membuat proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran, terkhusus untuk belanja modal belum optimal.
“Kalau belanja rutin seperti gaji pegawai masih berjalan normal. Tapi untuk belanja modal belum banyak terserap, karena kita juga masih menyusun RPJMD untuk 2025. Masih menunggu pengesahan dari provinsi,” paparnya.
Meski demikian, kata Nuraida, pihaknya telah menyiapkan langkah percepatan agar serapan meningkat pada triwulan kedua. Beberapa tender sudah diproses dan pelaksanaan proyek akan segera dimulai setelah pemenang ditetapkan.
“Triwulan dua ini kita fokus evaluasi. Kalau ada kegiatan yang harus segera dijalankan, kita kebut di triwulan tiga. Tapi kalau bisa ditunda, akan kita tunda demi efisiensi,” jelasnya.
Lebih jauh, Nuraida juga menegaskan, Pemkab Serang tetap mengutamakan kegiatan prioritas, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan keselamatan masyarakat.
“Misalnya pembangunan ruang kelas yang kondisinya sudah membahayakan, tentu kita utamakan,” katanya.
Ia pun menyebut kondisi ini wajar terjadi karena Serang sedang dalam masa transisi kepemimpinan pasca Plkada tempo hari lalu.
“Kami memang agak tertinggal dibanding daerah lain yang tidak PSU. Tapi ini bagian dari proses. Ibu Bupati dan Pak Wakil perlu diberi ruang untuk menjalankan masa transisi ini,” sampainya.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menyatakan pihaknya terus mendorong optimalisasi serapan anggaran di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Kata Zakiyah, hal tersebut juga menjadi indikator keberhasilan pencapaian program 100 hari kerja.
“Kami terus koordinasi dengan OPD agar serapan meningkat. Tapi karena ini masa transisi, kami minta masyarakat bersabar. Kami baru sebulan menjabat. Perlu waktu untuk menyesuaikan dan memulai langkah-langkah kerja,” ucapnya.
Menurut Zakiyah, beberapa fokus utama program kerja awal antara lain penguatan ketahanan pangan dan pengelolaan sampah di kabupaten Serang.
“Sampai sekarang kami masih mencari metode pengelolaan sampah yang paling efektif dan efisien. Belum ketemu yang paling tepat,” pungkasnya.
Penulis: Rasyid
Editor : TB Ahmad Fauzi