SERANG – Rabu pagi itu, langit Kota Serang tampak bersahabat. Sinar matahari menyelinap lembut di sela dedaunan, seolah turut menyambut ribuan warga yang memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Mereka tak hanya berdiri. Ada yang membawa anak-anak kecil, ada pula yang sibuk mengabadikan momen lewat kamera ponsel. Semua hadir dengan antusiasme yang sama: menyaksikan Pawai Budaya Kota Serang 2025.
Ajang budaya ini menjadi pembuka dari rangkaian Kota Serang Fair 2025, sekaligus bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Serang ke-18. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Kreatif dan Berbudi” sebuah ajakan untuk tetap berakar pada budaya, namun tak takut berinovasi.
Dari titik awal di kawasan McDonald’s Jalan Jenderal Sudirman hingga garis akhir di Gedung Golkar, kota seolah menjadi panggung terbuka. Barisan peserta pawai datang dari berbagai latar: instansi pemerintah, sekolah, sanggar seni, hingga komunitas budaya. Mereka menyuguhkan warna-warni kebudayaan yang nyaris tak ada habisnya tarian tradisional, peragaan busana adat dari berbagai daerah, hingga pertunjukan seni kontemporer yang membuat tepuk tangan warga tak henti terdengar.
Di panggung kehormatan, Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Wakil Wali Kota Nur Agis Aulia turut hadir, menyaksikan kemeriahan budaya rakyatnya. Budi menyebut, pawai ini bukan sekadar tontonan, tapi juga bentuk pernyataan identitas.
“Pawai budaya ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap budaya lokal. Ini momentum untuk terus melestarikan kearifan lokal dan berinovasi,” ungkapnya, Rabu (6/8/2025).
Kemeriahan ini tak hanya datang dari para peserta. Di sepanjang rute pawai, wajah-wajah sumringah menyambut setiap barisan yang melintas. Ainun, warga Kecamatan Kasemen, sengaja datang sejak pagi bersama dua anaknya. Ia menyebut, momen seperti ini jarang terjadi, dan sangat penting untuk anak-anak.
“Senang sekali, apalagi anak-anak jadi tahu macam-macam budaya di Serang. Semoga tahun depan diadakan lagi,” katanya dengan mata berbinar.
Dari mata masyarakat hingga para pejabat, semangat yang sama terpancar: membangun kota bukan hanya dengan beton dan aspal, tapi juga dengan warisan budaya yang dirawat dan dibanggakan.
Pawai Budaya Kota Serang diharapkan tak sekadar menjadi acara tahunan, tapi ikon yang mencerminkan kekayaan dan semangat kebhinekaan kota ini. Dengan semangat “Kreatif dan Berbudi,” Kota Serang tak hanya merayakan usia ke-18, tapi juga menegaskan langkahnya menuju masa depan yang tetap berpijak pada akar budaya.
Rangkaian acara HUT ke-18 Kota Serang akan terus berlanjut hingga puncak perayaan pada 10 Agustus 2025 mendatang. Dan untuk hari ini, Kota Serang telah berhasil menari bersama semangat budayanya diiringi tawa, tepuk tangan, dan harapan warga yang terus hidup.
Penulis : Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo