Beranda Olahraga Semangat Menggebu Timnas Indonesia U-16 Hadapi Australia di Perempat Final Piala Asia

Semangat Menggebu Timnas Indonesia U-16 Hadapi Australia di Perempat Final Piala Asia

Foto istimewa detik.com

Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 bertemu Australia di babak delapan besar Piala Asia 2018. Mereka mempunyai semangat berlipat-lipat menatap laga itu.

Indonesia lolos dari Grup C Piala Asia U-16 di posisi teratas. Mereka pun akan berhadapan dengan Australia si runner-up Grup D.

Pertandingan antara Indonesia melawan Australia akan berlangsung, Senin (1/0/2018). Indonesia mempunyai kenangan buruk menjelang laga itu.

Di ajang Piala AFF 2017, Indonesia ada dalam satu grup dengan Australia. Saat itu, mereka menelan kekalahan besar dengan skor akhir 7-3.

Sempat unggul cepat dua gol, Indonesia akhirnya kalah. Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri membukukan hat-trick di pertandingan itu.

Rendy Juliansyah merupakan salah satu anggota timnas U-16 yang kalah besar dari Australia. Dia menyebutkan perbedaan tim kala itu dengan tim saat ini.

“AFF tahun lalu kami sebenarnya bisa unggul 2-0, Bagus mencetak gol di menit pertama. Tapi akhirnya kami kecolongan semoga bisa besok bisa unggul cepat lagi dan tak gampang kebobolan untuk dibalas lagi, harus fokus setelah mencetak gol,” kata Rendy kepada pewarta di lapangan Persada Plus, Kelana Jaya.

“Semangat sekarang lebih berbeda. Semua ingin masuk ke Piala Dunia, pelatih, pemain, semuanya. Jadi, semangatnya berlipat ganda,” dia menambahkan.

Selama gelaran Piala Asia di Malaysia, Rendy baru turun saat melawan India. Dia menggantikan Bagus pada menit ke-72. Rendy pun juga bicara mengenai debutnya.

“Awal masuk deg-degan karena baru debut di Piala Asia di Malasyia ini tapi saya mencoba mengikuti instruksi pelatih agar lebih tenang di lapangan, tidak sering kehilangan bola,” kata Rendy.

“Karena masih pertama, grogi. Tapi harus tenang ikut instriksi pelatih,” dia menambahkan. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini