TANGERANG- Sejak dibentuk PT. Tangerang Nusantara Global (TNG) masih belum memberikan deviden atau pembagian laba kepada Pemkot Tangerang. Belum diberikannya deviden lantaran perusahaan plat merah tersebut masih terus merugi sejak awal dibentuk.
Direktur Utama (Dirut) PT. TNG Edi Chandra mengatakan, dalam konteks pekerjaan suatu perusahaan deviden dihasilkan dari keuntungan perusahaan. “Hasil audit keuangan perusahaan PT. TNG masih merugi, karenanya masih belum bisa memberi deviden,” katanya kepada bantennews.co.id, Senin (14/9/2020).
Edi mengungkapkan, meski belum untung, bukan berarti PT TNG yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Tangerang tidak melakukan apa-apa. “Kami melakukan lelang PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) sejak 2018 dan lelang itu biayanya besar karena investasinya juga besar,” ungkapnya.
Untuk besaran anggaran lelang, lanjut Edi, pihaknya menghabiskan anggaran hingga Rp2 miliar. Jumlah tersebut diperuntukan untuk biaya lelang dan pembayaran tim pansel. “Saat itu (pembiayaan lelang-red) menjadi cost. Kalau PLTSa nya sudah jadi uangnya bisa kembali, kalau tidak ada kesepakatan antara PT. TNG dan PT Oligo Infrastruktur Indonesia (OII) sebagai pemenang lelang akan hilang,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Proyek PLTSa terancam gagal lantaran PT OII belum menandatangani draf kesepakatan dengan PT. TNG. Perusahaan konsorsium itu meminta agar tanda tangan kesepakatan langsung ditandatangani oleh Walikota Tangerang dan bukan ditandatangani PT. TNG. (Tra/Wan/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
