LEBAK – Puluhan hektar area pesawahan di Desa Buyutmekar, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, terancam gagal panen atau puso akibat kekeringan.
Majen, salah seorang petani mengatakan, semua area pesawahan miliknya ditanami padi dan dipastikan akan gagal panen akibat kekeringan. Padahal setiap hektarnya dirinya mengeluarkan biaya produksi mulai dari membajak, benih, tanam, obat semprot hingga pupuk banyak mengeluarkan biaya.
“Yang jelas ini gagal panen, kondisinya sudah tidak bisa diapa-apain lagi, dan banyak petani yang merugi,” kata Majid kepada BantenNews.co.id, Kamis (03/8/2023).
Ia menjelaskan, kondisi tanaman padi miliknya terpaksa dibiarkan begitu saja karena sudah tidak bisa dipanen akibat tidak adanya pasokan air sehingga tanah sawah menjadi kering.
“Ya mau gimana lagi pak, terpaksa dibiarkan gini, atau diberikan pada siapa saja yang mau untuk pakan ternak,” ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya bersama para petani lainnya terpaksa pasrah. Sebab, tanaman padi miliknya yang siap dipanen pada bulan September – Oktober mendatang dipastikan gagal panen.
“Sampai saat ini tanaman padi di Desa Buyutmekar kondisinya tidak terawat akibat kekeringan. Bahkan, tanah diarea pesawahan pun menjadi kering dan belah-belah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Buyutmekar Ujang Tisna mengungkapkan, area pesawahan di Desa Buyutmekar ini semuanya kekurangan air, sehingga sawah yang berada di Desa Buyutmekar mengalami kekeringan (Puso).
“Walaupun sudah ada irigasi diarea pesawahan itupun tidak berfungsi karena air dari hulunya kekeringan, yang mengakibatkan tidak mengalir air ke area sawah,” ucapnya.
Ia meminta, kepada Pemerintah Daerah ataupun Pemerintah Pusat untuk bisa meninjau ke wilayah kami dan bisa membantu petani.
“Semoga saja Pemerintah bisa membantu petani yang berada di Desa Buyutmekar,” katanya. (San/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
