Beranda Peristiwa Satu Lokasi Hunian Tetap Korban Tsunami di Pandeglang Terkendala Pengadaan Lahan

Satu Lokasi Hunian Tetap Korban Tsunami di Pandeglang Terkendala Pengadaan Lahan

Lokasi hunian sementara korban tsunami di Citanggok, Pandeglang. (Memed/bantennews)

 

PANDEGLANG – Satu lokasi yang akan dijadikan hunian tetap (huntap) bagi warga korban tsunami di Pandeglang masih terkendala lahan. Lokasi tersebut berada di Kampung Pasir Malang, Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban menyampaikan, dari 5 lokasi yang bakal dijadikan huntap di Kecamatan Sumur salah satunya masih terkendala pengadaan lahan sedangkan sisanya sudah siap dilakukan pembangunan.

“Di Kecamatan Sumur ini ada 5 paket dan salahsatunya di Pasir Malang ini terkendala lahan, ini cukup besar juga karena ada 223 KK di situ. Sebetulnya pengadaan (lahan) ini dari Pemerintah Provinsi Banten kemarin kan gagal kemudian kami usulkan kembali ke Pemprov,” jelas Tanto, Kamis (23/4/2020).

Namun Pemkab Pandeglang masih berkoordinasi dengan Pemprov terkait pembangunan di sana, langkah yang ditempuh oleh Pemkab dengan menawarkan dua opsi, pertama tetap diusulkan kembali ke Pemprov Banten supaya dianggarkan dari dana perubahan tahun 2020 dan opsi kedua menggunakan lahan yang dihibahkan warga dengan konsekuensi lokasi mundur dari titik awal.

“Tetap ditindaklanjut, ini sedang proses komunikasi dengan provinsi karena sejauh ini dari Pemprov belum ada jawaban. Tapi kami punya opsi lain, alhamdulilah ada yang bersedia menghibahkan lahan sebanyak 3,6 hektare tetapi kendalanya memang agak masuk ke dalam, secara teknis sebetulnya bisa kami lakukan dengan melakukan pembangunan minimal di jalan depan masuk. Dua opsi ini terus masih kami update,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kendala yang dihadapi kemarin hanya miskomunikasi antara Pemprov dan pemilik lahan yakni dari sisi jumlah, kelengkapan data, sertifikat, akta jual beli saja .

“Sebetulnya miskomunikasi masalah teknis tetapi dengan adanya dua opsi ini mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti. Kami juga minta bantuan ke BNPB, untuk anggaran perubahan agar dikomunikasikan dengan gubernur. Sebetulnya kebutuhan kami 5 hektare tapi 3 hektare juga sudah bisa menampung 225 KK,” tutupnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini