CILEGON – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Petugas Gabungan di Kota Cilegon merazia sejumlah salon yang diduga dijadikan tempat mesum, Selasa (13/11/2018). Dalam razia itu petugas juga mengamankan sebanyak delapan orang yang diduga sebagai pegawai dan pelanggan layanan plus-plus.
Razia tersebut dilaksanakan di beberapa tempat di antaranya di wilayah Krenceng, Kecamatan Citangkil dan sejumlah tempat di Kecamatan Jombang, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Cilegon dan Kecamatan Ciwandan.
Kepala Bidang Penegakkan Perundang-undangan Satpol-PP Kota Cilegon, Sofan Maksudi menyatakan bahwa razia tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat dan aparat pemerintah kecamatan.
“Kita razia terkait aktivitas salon yang disinyalir dijadikan tempat plus-plus. Di salon yang kita razia juga terdapat kamar-kamar yang dijadikan sebagai tempat pijat refleksi dan pijat lainnya,” ujarnya.
Dikatakan Sofan, kegiatan pengusaha salon tersebut melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2001 tentang Kesusilaan.
“Dalam razia itu kita juga mengamankan delapan orang yang tidak memiliki identitas dan kita tanyakan kejelasan usahanya. Namun kita ragu keberadaan mereka, makanya kita serahkan ke Dinsos untuk diberikan pembinaan. Delapan orang ini di antaranya ada pegawai dan pengunjung, semuanya kita amankan,” terangnya.
Selain merazia salon plus-plus, lanjutnya, pihaknya juga menindak salon yang tidak berizin.
“Yang tidak berizin ini kita koordinasikan dengam camat dan dinas perizinan (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP) untuk dilakukan penindakan karena memang disalahfungsikan. Kita rekomendasikan agar ditindak sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Setelah dilakukan razia ini kita akan lakukan pengawasan khusus,” imbuhnya. (Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
