Beranda Pariwisata Sate Bandeng, Pilihan Kuliner Khas Banten yang Melegenda

Sate Bandeng, Pilihan Kuliner Khas Banten yang Melegenda

Sate bandeng. (Foto IG @satebandengsampurna)

SERANG – Kekayaan Indonesia memang tiada habisnya, terlebih di ranah kuliner. Sajian kuliner khas hampir dimiliki tiap daerah yang menawarkan begitu banyak ragam cita rasa yang dapat dinikmati. Di Banten sendiri, santapan sate bandeng menjadi salah satu kuliner khas yang legendaris.

Sajian yang pada mulanya diperkenalkan oleh juru masak Kesultanan Banten pada abad ke-16 ini dapat mudah ditemui, salah satu yang terkenal adalah Sate Bandeng Sampurna. Telah berdiri sejak tahun 1975, usaha kuliner turun temurun keluarga besar “Sampurna” ini, kini dikelola oleh Muhammad Fajar Rizqi (26) sebagai turunan generasi ketiga.

Sebagai kuliner yang melegenda, Fajar, begitu ia disapa, melihat peluang besar dari usaha yang dijalankannya ini. “Selama Kota Serang masih berdiri, santapan sate bandeng itu tidak akan pernah mati karena merupakan makanan khas yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan,” kata Fajar melalui sambungan telepon, Jumat (18/9/2020).

Berada di tengah pusat kota, yakni di Jl. Ahmad Yani No. 22, Cirendong, Kota Serang, menjadi keunggulan tersendiri bagi Sate Bandeng Sampurna sehingga mudah disambangi dan dikenali, terlebih bagi para pelancong luar kota yang memang menjadi target utama pemasarannya.

Mengusung tagline ‘Belum Datang ke Serang, Kalau Belum Bawa Sate Bandeng Sampurna’, santapan yang cocok dijadikan sebagai buah tangan ini menawarkan dua varian cita rasa olahan ikan bandeng yang dapat dinikmati, yakni original dan pedas.

“Harganya seragam ya untuk kedua varian, itu Rp 35.000 setiap tusuknya. Biar tetap awet kalau mau dibawa bepergian jauh, bisa tambah biaya packaging Rp 5.000,” tutur Fajar.

Bergerak di bidang kuliner khas daerah, Fajar mengaku memang memiliki banyak kompetitor yang menjalankan usaha sejenis. Meski begitu, Fajar memiliki strategi khusus yang diakuinya menjadi ciri khas yang membedakannya dengan pelaku usaha lain.

Jika kebanyakan sate bandeng dijajakan dengan memajangnya di etalase, Fajar memilih jalan berbeda. Ia menempatkan sate bandeng di lemari pendingin demi menjaga kualitas dagangannya.
“Sate bandeng itu komposisinya mengandung santan, yang gak baik kalau ditempatkan di suhu ruang. Jadi bagusnya disimpan di kulkas agar tidak terkontaminasi dan lebih awet,” ungkap Fajar.

Memanfaatkan pemasaran digital dan membangun relasi hingga ke luar kota sebagai lahan promosi, Sate Bandeng Sampurna mampu menjual 150-200 tusuk santapan dengan cita rasa gurih itu setiap harinya.
Kedepannya, Fajar berencana meningkatkan kualitas usahanya dengan mengubah konsep toko dan kemasan dagangannya menjadi lebih modern sehingga dapat menarik lebih banyak orang mencicipi sajian khas  Banten tersebut.
“Kami ingin menjadikan Sate Bandeng Sampurna ini sebagai ikon destinasi kuliner Kota Serang yang paling dicari pelancong ketika berkunjung kesini dan menjadi pilihan warga (Kota) Serang ketika bepergian,” ujar Fajar. (Afifah/mg/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini