Beranda Pemerintahan Sanuji Berkunjung ke Masjid Sumpah, Sarana Ibadah Umat Islam Bersejarah di Cilegon

Sanuji Berkunjung ke Masjid Sumpah, Sarana Ibadah Umat Islam Bersejarah di Cilegon

Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta berkunjung ke Masjid Sumpah - foto istimewa

CILEGON – Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta berkunjung ke Masjid Sumpah di Jalan Pangeran Jayakarta, Kampung Terate Udik, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

Masjid bersejarah di Kota Cilegon itu memang mempunyai keunikan tersendiri dan dikenang sejak dulu oleh masyarakat Kota Baja.

“Nama Masjidnya unik, tak umum dengan masjid-masjid kebanyakan. Namanya Masjid Sumpah. Alhamdulillah saya bisa menyempatkan sholat di Masjid yang memiliki ukuran lebih kurang 10 x 10 meter tersebut,” ujar Sanuji dikutip dari media sosial resminya, Minggu (23/5/2021).

Sanuji mengaku tak tahu secara jelas sejarah Masjid Sumpah. Namun dia mendapatkan cerita perihal kisah masjid yang terbilang sakral itu.

“Entah bagaimana cerita pastinya bisa dinamakan Masjid Sumpah. Menurut salah satu pengurus DKM yang ngobrol dengan saya pada siang itu, dinamakan Masjid Sumpah berdasarkan kisah yang konon pernah terjadi di daerah tersebut,”

“Dikisahkan dulu ada seseorang yang berselisih faham dengan orang lain, dia tetap tidak mau mengakui apa yang ditunduhkan kepadanya. Hingga akhirnya menimbulkan kegaduhan di masyarakat sekitaran kampung Masigit. Akhirnya para tokoh masyarakat di seputaran masjid melaksanakan perundingan bagaimana menyelesaikan persoalan. Konon perdebatan menjadi alot, manakala pihak yang dituduh tetap bahwa dia tidak melakukannya,”

“Akan tetapi orang yang menuduh keukeuh melihat orang tersebut yang melakukannya. Pada saat menanyakan saksi, tak ada satupun orang lain yang melihatnya,”

“Pada akhirnya, tokoh masyarakat yang dituakan di kampung tersebut memutuskan untuk dilakukan sumpah di mushala yang ada di kampung Terate Udik. Singkat cerita, keduanya di sumpah di Mushala yang saat ini menjadi nama Masjid Sumpah,”

Untuk mengenang kisah itu pun bangunan Mushola lamanya masih dipertahankan, masyarakat hanya menambahkan bangunannya saja, sehingga mushola yang dulu dipakai sumpah oleh kedua orang yang berselisih berada di tengah-tengah atau di berada di dalam bangunan yang baru. Wallahu’alam.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini