Beranda Gaya Hidup Santet Masih Populer di Masyarakat Sebagai “Penyakit Kiriman”

Santet Masih Populer di Masyarakat Sebagai “Penyakit Kiriman”

Ilustrasi - foto istimewa tribunnews.com

Santet masih populer di kalangan masyarakat, terutama di daerah-daerah tertentu. Ada yang mengatakan santet digunakan sebagai ‘metode penyembuhan’ dan banyak pula yang percaya sebagai ‘penyakit kiriman.

Santet merupakan bagian dari ilmu hitam yang disinyalir bisa melemahkan lawan dengan mentransfer bahaya atau penyakit. Berikut komentar warga soal hal tersebut.

“Saya pribadi sih percaya, ada gitu,” kata Anto, seorang pedagang kopi keliling di Gading Serpong. Hal senada juga disampaikan Pur yang bekerja sebagai supir pribadi dan juga pengemudi ojek daring Abdul Kholid dan Rival Nopiyandi seperti dilansir detik.com.

“Saya sih percaya, tapi balik lagi sama kepercayaan kita masing-masing,” kata Pur.

Keempatnya menganggap santet adalah kiriman penyakit dari orang lain.

“Kebanyakan sih untuk ngirimin penyakit. Ya karena dia enggak suka, ya sudah dia (korban) dikirimin ilmu hitam gitu, kan. Kadang ada juga yang bisa disembuhin ada juga yang enggak bisa disembuhin,” tutur Anto.

Meski tak menjadi korban, Anto dan Rival mengaku ada orang-orang di sekitar yang punya pengalaman di santet. Seperti ada yang dibuat sakit berbulan-bulan sampai ada yang mendapat paku di dalam perut.

Mereka juga beranggapan bahwa santet bermula dari kebencian seseorang terhadap orang lain. Bisa karena kesuksesan atau karena hal lainnya. Namun, santet belum bisa dijelaskan secara ilmiah.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini