Beranda Peristiwa Sambut Tahun Baru Islam, Santri di Pandeglang Gelar Istighosah

Sambut Tahun Baru Islam, Santri di Pandeglang Gelar Istighosah

Forum Alumni Santri Salafiyah menggelar tabligh akbar dan doa bersama menyambut Tahun Baru Hijriyah. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hi, Forum Alumni Santri Salafiyah Darul Bayan menggelar ceramah dan istighosah akbar, di halaman Pondok Pesantren Darul Bayan, Kampung Gembong, Desa Mekarjaya Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Jumat (7/9/2018) malam.

Istighosah dihadiri sekitar 3.000 orang jemaah serta beberapa tokoh agama di antaranya Abuya Muhtadi, tokoh NU Banten KH Zamzami Yusuf, Ketua MUI Pandeglang KH Hamdi Ma’ani, Pengurus PWNU Banten KH. Khazinul Asror, dan Camat Panimbang Suaedi Kurdiatna dan Ketua Yayasan Ponpes Darul Bayan KH Sahowi.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Ponpes Darul Bayan Kiai Sahowi mengingatkan, kegiatan ini digelar dengan tujuan agar mempererat persatuan dan kesatuan terutama menjelang tahun politik. Masyarakat diminta untuk tidak terhasut oleh fitnah yang menimbulkan perpecahan di antara umat beragama.

“Seperti kita ketahui bahwa di tahun politik tidak jarang menimbulkan perpecahan, membuat bangsa terpecah belah karena ego, hasut, fitnah bahkan menyebarkan hoax. Untuk itu, kita harus menguatkan diri dahulu, untuk menahan diri, karena introspeksi diri hal ini sangat dibutuhkan untuk membentengi diri dari keterceraiberaian, tugas kita ke depan sangatlah berat, begitu banyak serangan dari kanan dan kiri terhadap falsafah negara kita,” katanya.

Ia menegaskan, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Pancasila, merupakan 4 pilar Bangsa Indonesia yang harus dijaga karena semuanya adalah amanah para ulama dan kiai, juga merupakan kunci persatuan dan kesatuan umat.

“Empat pilar kebangsaan ini mulai kita bangkitkan kembali di pondok pesantren khususnya Pandeglang sebagai daerah ulama dan santri. Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang agar meningkatkan perhatiannya kepada pondok pesantren maupun majelis seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Panimbang Suaedi Kurdiatna menambahkan, di tahun politik yang semakin mendekat, kegiatan istigosah dan ceramah kebangsaan adalah kegiatan yang tepat dilakukan.

“Masing-masing dari kita harus introspeksi diri, jangan termakan rayuan setan yang menyesatkan dengan segala ambisinya. Kita selalu menunjuk hidung orang lain, merasa diri bersih, suci dan benar. Orang lain atau kelompok lain adalah salah dan hina,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Tokoh NU Banten KH. Zamzami Yusuf menuturkan, tahun kemerdekaan dan tahun baru Islam berdampingan, ini mengisyaratkan bahwa kemerdekaan sesungguhnya tidak terlepas dari Islam dan Pondok Pesantren Salafiyah sebagai prajurit pengamanan kemerdekaan itu.

“Setiap tahun masyarakat Pandeglang menggelar perayaan Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Islam. Namun tidak sedikit pula yang merayakannya mengikuti budaya luar, alhamdulillah saya bangga karena doa dan istighosah ini diselenggarakan untuk menyambut dan merayakan hari besar tersebut. Marwah kita sebagai umat Nabi Muhammad belum sepenuhnya pudar, saya optimis bahwa Islam akan selalu jaya dan Indonesia akan terbentengi dengan akhlak yang seperti ini,” tandasnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini