CILEGON – Papan penunjuk arah yang terpasang di ruas jalan raya Cilegon – Merak tepatnya di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon mengundang perhatian warga maupun pengendara yang melintasinya.
Betapa tidak, selain lantaran salah dalam ejaan penulisan nama Bojonegara, sebuah Kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Serang, papan dengan ketinggian sekira enam meter itu pun dipandang salah dalam penempatannya.
“Tulisan nama wilayahnya saja sudah salah, ditulis Bojanegara. Mana ada nama daerah Bojanegara, adanya juga Bojonegara. Terus lagi kok dipasangnya di sini, yang kesannya mengarahkan ke Cikuasa Atas. Kalau Bojonegara kan masih jauh banget dari letak plang (papan penunjuk arah) itu,” ujar Hendri, salah seorang warga sekitar, Rabu (23/1/2019).
Selain itu, papan penunjuk arah yang tanpa dibubuhi perkiraan jarak tempuh terhadap dua wilayah tersebut dinilai dapat menyesatkan pengendara yang belum mengetahui letak wilayah. Satu tanda panah lurus mengarah pada wilayah Merak, sedangkan satu arah panah lainnya ke arah kanan yang disoal menuju wilayah yang bertuliskan ‘Bojanegara Jalan Alternatif’.
“Karena itu (lokasi pemasangan tiang papan penunjuk arah) jalan nasional, maka pemasangannya dilakukan oleh pemerintah pusat. Kami tidak tahu menahu,” bantah Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Jalan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, Fatur R Sadly.
Fatur bahkan mengaku tidak mengetahui persis kapan papan petunjuk arah yang terletak di sebelah kiri ruas jalan menuju arah Merak itu dipasang.
“Itulah yang kami sesalkan, karena pemasangan papan penunjuk arah itu tidak ada koordinasi sama sekali dengan daerah (Dishub Kota Cilegon). Seharusnya kan ada koordinasi dengan kami yang di daerah, yang tentunya lebih tahu nama wilayah dan tempat pemasangan yang lebih tepat,” imbuhnya. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
