Beranda Kesehatan Sakit Gigi: Kecil di Mulut, Ribut di Kepala

Sakit Gigi: Kecil di Mulut, Ribut di Kepala

Ilustrasi - foto istimewa IDN Times

SAKIT gigi mungkin terdengar sepele. Letaknya kecil, tersembunyi di balik senyum, tapi begitu rasa sakitnya muncul, seluruh hidup bisa terasa berantakan. Makan jadi tak enak, bicara pun malas, dan tidur nyenyak pun terasa mustahil. Apalagi jika rasa nyut-nyutan itu menjalar ke kepala, telinga, bahkan hingga ke leher. Rasanya seperti digigit dari dalam oleh sesuatu yang tak terlihat tapi terus menyiksa.

Penyebab sakit gigi sangat beragam. Yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang akibat penumpukan plak dan sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik. Namun, sakit gigi juga bisa muncul karena radang gusi, infeksi di akar gigi, gigi retak, atau gigi bungsu yang tumbuh mendesak gigi lainnya. Bahkan, dalam beberapa kasus, rasa sakit itu bisa menjadi pertanda adanya masalah lain seperti sinusitis atau gangguan sendi rahang.

Yang menyebalkan dari sakit gigi adalah gejalanya tidak hanya soal nyeri. Sering kali, gusi jadi bengkak, pipi ikut membesar, dan napas pun berbau tak sedap. Belum lagi kalau sudah sampai keluar nanah, demam ringan, atau kesulitan membuka mulut. Kalau sudah begini, aktivitas sehari-hari seperti makan, bekerja, hingga tidur jadi terganggu total.

Saat sakit gigi menyerang, banyak orang langsung mencari solusi cepat di rumah. Beberapa cara yang sering dilakukan antara lain berkumur dengan air garam hangat, mengompres pipi dengan es, atau minum obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Makanan manis dan keras biasanya dihindari sementara karena bisa memperparah rasa sakit. Meskipun cara-cara ini bisa membantu meredakan nyeri untuk sementara waktu, sayangnya banyak orang lalu merasa cukup dan menunda pergi ke dokter. Padahal, jika tidak segera ditangani secara medis, masalah pada gigi bisa memburuk dan bahkan menyebabkan infeksi menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Baca Juga :  Ini Daftar Obat Penghilang Kutu Rambut yang Ampuh

Pergi ke dokter gigi seharusnya menjadi langkah utama, apalagi jika rasa sakit sudah berlangsung lebih dari dua hari, nyeri makin terasa menusuk, atau terlihat ada pembengkakan, gigi goyang, dan keluarnya cairan aneh dari dalam gusi. Penanganan dini bisa mencegah kerusakan yang lebih parah, bahkan menyelamatkan gigi dari pencabutan.

Pencegahan sebenarnya jauh lebih mudah daripada pengobatan. Mulai dari kebiasaan sederhana seperti menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali. Sayangnya, banyak orang baru sadar pentingnya menjaga kesehatan gigi setelah merasakan sendiri betapa menyiksanya sakit gigi.

Pada akhirnya, sakit gigi bukan hanya urusan mulut, tapi juga soal kualitas hidup. Karena itu, jangan anggap remeh gigi yang terasa ngilu, nyeri, atau gusi yang mulai bengkak. Rawatlah gigi sebelum ia menuntut perhatian dengan rasa sakit. Senyum indah itu berawal dari gigi yang sehat—dan tidak sedang sakit.

Tim Redaksi

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News