Beranda Peristiwa Rumahnya Retak-retak Akibat Getaran, Warga Bayah Usir Pegawai PT Cemindo

Rumahnya Retak-retak Akibat Getaran, Warga Bayah Usir Pegawai PT Cemindo

Warga Cinangga Lebak, Desa Bayah Timur, Kabupaten Lebak mengusir pegawai PT. Cemindo yang akan mengukur dampak getaran blasting aktivitas perusahaan

LEBAK – Sejumlah warga Cinangga Lebak, Desa Bayah Timur, Kabupaten Lebak mengusir pegawai PT. Cemindo yang akan mengukur dampak getaran blasting aktivitas perusahaan.

Dari video berdurasi 22 detik yang diterima, ada tiga pegawai PT. Cemindo dengan menggunakan kemeja warna merah dan coklat diusur oleh warga.

Aksi itu sebagai bentuk kekecewaan warga lantaran getaran blasting yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan, membuat rumah warga retak-retak.

Eka, salah satu warga Cinangga Lebak mengatakan, pengusiran bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap pihak perusahaan yang dinilai cuek terhadap dampak lingkungan penambangan.

“Diusur saja. Kalau dampak sudah ada rumah sudah retak. Dampak kekecewaan warga terhadap perusahaan, kami merasa dirugigakan,” katanya saat dihubungi, Rabu (23/2/2022).

Menurutnya, pegawai perusahaan itu hendak mendeteksi getaran blasting. Pengukuran itu dinilai tidak berguna lantaran rumah warga sudah mengalami retak.

“Mau mendeteksi getaran pake alat deteksi getaran, mau ngeblasting. Padahal ngapain dicek padahal sudah ada bukti rumah retak,” ungkapnya.

Ia mengaku, bantuan dari perusahaan sempat ada sekitar tiga tahun yang lalu meskipun hanya dengan ala kadarnya.

“Ada mah ada dulu tiga atau empat tahun ke belakang, cuma gitu doang berbentuk pakai semen ala kadarnya,” tuturnya.

Eka berujar, kerugian warga bukan hanya saja rumah retak, bahkan hektaran sawah yang berdekatan dengan lokasi perusahaan mengalami kekeringan.

Akibatnya warga kerap mengalami puso lantaran tidak ada pasokan air. Selain itu, terdapat tanah warga yang belum dibeli sudah terdampak oleh karang.

“Belum ada jaminan, sejak kita aksi tidak ada konfirmasi. Warga mah inginnya kerugian dari sawah kekeringan ingin diganti nilainya sesuai dengan hasil panen. Ada tanah yang belum kebayar udah terganggu dengan karang, PT Cemindo tidak ada pengertian, ini bukan rekayasa, cerita asli warga Cinangga Lebak,” ujarnya.

Ia menerangkan, warga akan tetap menggelar aksi pengusiran petugas perusahaan sebelum tuntutan ganti rugi dikabulkan.

“Banyak dirugikannya, rumah retak, lahan terganggu, panen padi setahun dua kali, sekarang satu kali susah. Harapan warga mah ingin ganti rugi,” tutupnya.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini