KAB. TANGERANG – Proyek normalisasi aliran irigasi di RT/RW 01/01 di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang memicu masalah serius. Empat rumah roboh dan musala dilaporkan mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Kerusakan diduga kuat dipicu aktivitas pengerukan menggunakan alat berat yang jaraknya terlalu dekat dengan fondasi rumah warga.
Alih-alih memperlancar aliran air, pekerjaan proyek ini memicu kerusakan struktural bangunan di sekitarnya. Proyek itu diduga akibat kesalahan teknis dalam pengerjaannya.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) DBMSDA Kabupaten Tangerang Rijal Muhamad Fikri mengakui aktivitas pengerukan diduga terlalu dekat dengan fondasi rumah warga mengakibatkan keretakan dan keruntuhan bangunan.
Rijal menyatakan, menyesalkan insiden tersebut dan akan melakukan langkah penanganan serta evaluasi teknis demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Kami akan melakukan investigasi, perbaikan, dan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Rijal dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, pasca insiden itu tim telah melakukan investigasi lapangan guna memastikan penyebab pasti kejadian, termasuk kemungkinan faktor teknis, kondisi tanah, maupun kesalahan prosedur, termasuk melakukan pendataan bangunan yang rusak.
Pemkab Tangerang, kata dia, berjanji menyiapkan bantuan darurat serta penanganan perbaikan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa DBMSDA memastikan proses pengerjaan dievaluasi secara menyeluruh supaya warga tidak terkena dampak dan meningkatkan sosialisasi dan pengawasan tiap pekerjaan normalisasi berikutnya.
“DBMSDA Kabupaten Tangerang akan mengevaluasi metode pelaksanaan normalisasi, khususnya terkait jarak aman pengerukan di kawasan pemukiman, untuk memastikan pekerjaan sesuai standar keamanan konstruksi,” tandasnya.
Penulis : Saepulloh
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd
