Beranda Peristiwa Rumah Warga di Cikeusik Pandeglang Terancam Alami Longsor

Rumah Warga di Cikeusik Pandeglang Terancam Alami Longsor

Bangunan warga yang terancam longsor. (IST)

PANDEGLANG – Sebanyak tiga unit rumah warga di Kampung Leuwikopo, Desa Parungkokosan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terancam alami longsor lantaran tebing tanah irigasi yang tidak jauh dari lokasi rumah warga mengalami longsor.

Ketiga rumah warga tersebut yakni milik Aris, Hadi dan Rohimah. Bahkan, satu rumah warga sudah terpaksa dibongkar karena longsor sudah menjalar ke rumah warga.

Bhabinkamtibmas Polsek Cikeusik yang membawahi Desa Parungkokosan, Bripka Supriyadi mengatakan, rumah milik Rohimah yang letaknya hanya beberapa meter dari bantaran saluran irigasi sekunder Bendung Cibaliung sudah dibongkar oleh warga untuk dipindahkan ke lokasi yang lebih aman karena takut tergerus longsor.

“Satu rumah milik Rohimah terpaksa harus dibongkar. Lantaran longsoran sudah sampai ke rumahnya. Karena memang longsor susulan masih terus terjadi. Terlebih sekarang ini, tingkat curah hujan tinggi mengakibatkan longsoran tanah semakin melebar,” kata Supriyadi, Selasa (15/11/2022).

Ia mengaku banyak mendapat aduan dari masyarakat salah satunya meminta pemerintah terkait melakukan perbaikan dibantaran sungai agar longsor tidak sampai meluas ke rumah warga yang berada di pinggir sungai.

“Selain rumah, longsoran juga mengancam keruskaan sawah serta jalan poros desa. Warga berharap agar instansi terkait segera membangun saluran irigasi yang rusak akibat tergerus air,” katanya.

Sementara itu, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Parungkokosan, Hadi membeberkan, longsor tersebut diakibat dari tembok penahan tanah (TPT) saluran irigasi mengalami amblas karena pergerakan tanah.

“Kurang lebih sepanjang 80 meter mengalami longsor hingga membuat rumah Rohimah kini terpaksa dibongkar lantaran terancam ambruk,” ungkapnya.

Kata Hadi, informasi yang dirinya dapat memang bakal ada rencana penanganan sementara dari balai. Namun dia dan warga lain menginginkan adanya penanganan yang bersifat permanen karena longsor bukan hanya mengancam rumah warga melainkan juga mengancam jalan poros desa jika terus dibiarkan.

“Hanya rumah Rohimah yang memang berdiri di tanah milik Balai Besar. Kami berharap segera dilakukan penanganan secara permanen agar longsoran tidak meluas. Informasi yang saya terima dari pihak Balai Besar akan turun namun hanya penanganan sementara berupa pemasangan drum untuk menyalurkan air irigasi sementara kami inginnya penanganan permanen agar mencegah terjadinya longsor susulan,” harapnya. (Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini