SERANG – Proyek revitalisasi Alun-Alun Kota Serang dengan konsep modern yang sempat ramai dibicarakan, ternyata belum masuk dalam tahap perencanaan resmi.
Walikota Serang, Budi Rustadi mengaku, proyek tersebut saat ini masih sebatas impian pribadinya sebagai kepala daerah.
“Kalau itu kan impian saya, pinginnya seperti itu. Bukan perencanaan. Tapi sebagai pemimpin, tentu saya punya mimpi untuk menata kota agar bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru,” kata Budi kepada awak media, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, prioritas utama pembangunan saat ini masih berfokus pada penataan kota dan infrastruktur dasar seperti betonisasi jalan lingkungan.
Hal ini dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah.
“Jalan-jalan lingkungan itu harus dibenahi dulu agar layak. Tapi ya bertahap, karena kemampuan anggaran kita terbatas,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan penerangan jalan umum (PJU) sudah mulai dilakukan, seperti di kawasan stadion, yang dipasang sesuai dengan instruksinya sambil menunggu pembangunan lanjutan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Terkait dengan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk revitalisasi Alun-Alun maupun pembangunan flyover Trondol, Budi menyatakan, masih dalam proses diskusi.
“Hari ini saya akan bertemu Pak Gubernur. Kita akan bahas bantuan untuk Kota Serang, termasuk revitalisasi Alun-Alun dan Pasar Rau. Kalau flyover, mudah-mudahan bisa dibantu provinsi,” ujarnya.
Saat ditanya soal besaran anggaran, Budi belum bisa menyebutkan angka pasti.
“Karena masih dalam proses perencanaan, belum bisa disebutkan estimasinya. Harus firm dulu,” ujarnya.
Meski begitu, Budi menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang juga tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan non-APBD untuk merealisasikan sejumlah proyek strategis.
“Kita sudah berupaya mencari pendanaan dari luar APBD. Prosesnya sedang berjalan, termasuk untuk simpang sebidang dan proyek lainnya. Saya berharap Kota Serang tetap kondusif agar menarik bagi para investor,” ujarnya.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd