Beranda Artis Review Film Stolen (2023): Ketegangan Satu Malam dan Luka Sosial yang Dalam

Review Film Stolen (2023): Ketegangan Satu Malam dan Luka Sosial yang Dalam

Poster film Stolen. (IST)

FILMStolen (2023) bukan sekadar thriller yang menegangkan, melainkan potret getir tentang realitas sosial di pedalaman India. Dengan latar satu malam di sebuah stasiun kereta yang sepi, film ini berhasil membangun atmosfer gelap dan mencekam sambil menyodorkan refleksi tentang kemiskinan, ketimpangan sosial, serta bahayanya keadilan massa. Disutradarai oleh Karan Tejpal dalam debut panjangnya, Stolen menyuguhkan drama yang intens, ringkas, namun penuh makna.

Kisahnya berpusat pada dua saudara, Gautam (diperankan memukau oleh Abhishek Banerjee) dan Raman (Shubham Vardhan), yang tengah melakukan perjalanan. Di tengah malam yang lengang, mereka terlibat dalam kasus penculikan bayi milik seorang ibu miskin bernama Jhumpa (Mia Maelzer). Namun kasus ini lebih dari sekadar pencurian biasa—ia membuka lapisan konflik kelas, prasangka, dan kekerasan yang dipicu oleh informasi yang salah.

Film ini terinspirasi dari tragedi nyata di Assam pada tahun 2018, di mana dua pria tak bersalah dibunuh oleh massa setelah dituduh menculik anak-anak akibat hoaks yang beredar di media sosial. Koneksi ini membuat narasi terasa semakin relevan di era digital saat ini, di mana kabar bohong bisa membunuh lebih cepat dari senjata.

Sinematografi film ini sangat efektif. Penggunaan cahaya minim dan long take memperkuat kesan realis sekaligus menegangkan. Penonton diajak menyelami rasa takut, frustrasi, dan dilema moral para tokohnya. Durasi yang hanya sekitar 90 menit membuat cerita berjalan cepat, tanpa banyak basa-basi, dan tetap menjaga intensitas dari awal hingga akhir.

Abhishek Banerjee tampil luar biasa, memerankan karakter yang semula tenang dan cuek berubah menjadi seseorang yang digerakkan oleh empati dan rasa keadilan. Penampilannya banyak dipuji kritikus sebagai yang terbaik sepanjang kariernya. Shubham Vardhan sebagai sang adik juga menambah kedalaman dinamika antara idealisme dan pragmatisme. Mia Maelzer, sebagai Jhumpa, menghadirkan emosi mentah yang sangat menyentuh—penuh rasa takut, marah, dan harap yang tak terucapkan.

Baca Juga :  Momonon Luncurkan Album 'Sama-sama', Kenalkan Destinasi Wisata Banten

Namun film ini tidak sempurna. Beberapa adegan pengejaran massa terasa berulang dan kehilangan daya kejut. Beberapa elemen di akhir film juga dianggap sedikit melenceng dari alur utama. Meskipun begitu, kekuatan film ini terletak pada pesannya yang kuat dan cara penyampaiannya yang tanpa dramatisasi berlebihan.

Stolen berhasil mencuri perhatian banyak pihak sejak pemutaran perdananya di Venice Film Festival 2023 dan telah menyabet sejumlah penghargaan internasional, termasuk Best Director dan Cinematography di Beijing International Film Festival.

Film ini bisa ditonton di Amazon Prime Video sejak 4 Juni 2025, dan sangat direkomendasikan bagi penonton yang mencari tontonan serius dengan ketegangan tinggi dan muatan sosial yang mendalam.

Di balik ketegangan dan suasana kelamnya, Stolen adalah peringatan bahwa dalam masyarakat yang sarat prasangka, siapa pun bisa menjadi korban. Dan dalam dunia yang penuh kebisingan digital, kebenaran bisa dengan mudah tersesat—atau lebih buruk lagi, dicuri.

Tim Redaksi

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News