Beranda Peristiwa Remaja Tenggelam Usai Mancing di Sungai Cidurian

Remaja Tenggelam Usai Mancing di Sungai Cidurian

Warga melakukan pencarian

SERANG – Seorang remaja terpeleset dan hanyut di Sungai Cidurian usai memancing, lokasi tepatnya berada di Kampung Pegadingan, Desa Jenggot, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Korban bernama Aldi Mujaki (14), warga Kampung Cipaeh Soge, Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (7/4/2020) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, tiga orang remaja bernama Aldi Mujaki (14), Dede Noval (13), dan Dedi (13) usai memancing dan akan pulang ke rumahnya. Aldi kemudian mencuci kaki di Sungai Cibanten, namun nahas dia terpeleset dan hilang tenggelam.

Lokasi hanyutnya remaja berbatasan langsung dengan Kampung Kemuludan, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Jaraknya pun tak jauh dari Pondok Pesantren Syekh Nawawi Al-Bantani, yang di kelola oleh keluarga besar Wapres, KH. Ma’ruf Amin.

“Tiga orang tersebut sedang mancing di kali Cidurian dan menjelang magrib sekira pukul 18.00 WIB mereka berkemas untuk pulang, saat itu korban Aldi Mujaki, bersama Dede Noval bermaksud untuk mencuci kaki di pinggir kali, dan pada saat menyebrang kali korban terpelset dan jatuh ke kali.

Kemudian Dede Noval dan Dedi berteriak meminta bantuan, sehingga warga sekitar berdatangan untuk menolong dan mencari, namun korban belum ditemukan,” kata Kepala Basarnas Banten, Muhammad Zaenal Arifin, melalui siaran persnya, Selasa (7/4/2020).

Kepala desa setempat yang mengetahui peristiwa tersebut kemudian menghubungi Basarnas sekitar pukul 20.00 WIB, dan meminta bantuan untuk melakukan pencarian. Basarnas Banten yang menerima laporan tersebut segera memberangkatkan satu tim rescue ke lokasi yang berjarak sekitar 32 kilometer dari kantor Basarnas yang berlokasi di Desa Kramatwatu, Kabupaten Serang.

“Kita berkoordinasi dengan potensi SAR setempat dan memberangkatkan satu tim Basarnas Banten. Kita juga menggelar keterangan dari warga setempat,” terangnya.

Perahu karet dan peralatan SAR khusus air diterjunkan Basarnas Banten untuk melakukan pencarian malam hari. Hingga berita ini ditulis, keluarga, masyarakat dan Basarnas masih berada disekitar lokasi kejadian.

“Pencarian dilakukan bersama potensi SAR dan masyarakat. Basarnas Banten menggunakan peralatan lengkap di air seperti rescue car carrier, rubber boat, peralatan komunikasi dan alat dukung lainya guna untuk mendukung pencarian tersebut,” jelasnya.

(You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ