CILEGON – Tindak lanjut atas kekosongan pada sejumlah kursi jabatan mulai dari eselon III hingga ke bawahnya di lingkup kerja Pemkot Cilegon hingga saat ini belum ada kepastian. Selain lantaran banyaknya pejabat yang sudah resmi pensiun, kekosongan itu bahkan terus berlangsung sejak pelantikan pejabat eselon III yang promosi ke eselon II pada September 2017 silam.
Plt Walikota Cilegon, Edi Ariadi yang dikonfirmasi terkait persoalan itu mengaku untuk segera mengisi kekosongan itu bukan persoalan yang mudah. Pula termasuk untuk mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lantaran status jabatan Edi yang belum definitif.
“Minta rekom itu harus Baperjakatnya dulu yang jalan, kan ngga gampang itu ngurusi berapa ratus orang (kekosongan), bisa-bisa nanti kayak (mutasi) yang tahun pertama kita (mutasi besar-besaran),” ujar Plt Walikota Cilegon, Edi Ariadi, Senin (30/7/2018).
Untuk diketahui, rencana keberangkatan Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Sari Suryati yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini turut memastikan belum adanya kejelasan kapan kekosongan jabatan itu akan terisi. Mengingat, Sari juga merupakan Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Izin mutasi rotasi itu sudah sekitar seminggu yang lalu kita layangkan ke Kemendagri. Cuma kan dari Kemendagri belum bisa menerbitkan rekom itu kalau Baperjakat belum membuat skema mutasinya,” ungkap Sekretaris Baperjakat Pemkot Cilegon, Mahmudin.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Cilegon ini menerangkan, hingga saat ini kekosongan itu terdapat 10 jabatan eselon III, 12 jabatan eselon IV.
“Memang sampai hari ini kita belum rapat, tapi mengenai persiapan selalu kita lakukan. Jadi skema itu juga berjalan sambil menunggu izin (rekom Kemendagri) terbit,” jelasnya. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
