Beranda Opini Realisasi Investasi untuk Percepatan Pembangunan IKN

Realisasi Investasi untuk Percepatan Pembangunan IKN

foto Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Oleh : Adnan Ramdani

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan kemajuan pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencapai 71,47 persen untuk pembangunan tahap 1. Dan pembangunan Istana presiden serta lapangan upacara di IKN telah mencapai 54,07 persen. Artinya, dari kemajuan konstruksi yang telah dilakukan, sudah lebih dari setengah pekerjaan telah selesai.

OIKN juga mencatat realisasi investasi yang masuk dalam pembangunan IKN hingga saat ini sudah mencapai Rp 47,5 triliun. Sehingga investasi dalam pembangunan infrastruktur di IKN dapat berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Hal ini patut diapresiasi karena progres kemajuan pembangunan IKN merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan perekonomian di Indonesia.
Kepala OIKN, Bambang Susantono mengatakan realisasi investasi terhitung sejak pembangunan IKN sampai peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik baru tahap keempat pada Januari 2024. Selain itu, pihaknya menargetkan investasi publik yang masuk dalam pembangunan IKN hingga akhir 2024 lebih kurang Rp 100 triliun, yang berasal dari swasta maupun BUMN.

Selain itu, dana pembangunan IKN pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur, disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang Rp 466 triliun dengan hitungan sekitar 19-20% berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan kisaran 80% melalui investasi. OIKN juga mencatat terdapat 15 perusahaan Finlandia yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi. Perusahaan-perusahaan ini dari berbagai sektor, mulai dari energi, kendaraan listrik, perusahaan telekomunikasi jaringan 5G dan 6G, dan lainnya.

Realisasi investasi di IKN yang diarahkan untuk mewujudkan pemerataan ekonomi, merupakan langkah positif yang dapat memiliki dampak signifikan pada perkembangan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia. Beberapa cara di mana investasi tersebut dapat berkontribusi terhadap pemerataan ekonomi melibatkan investasi dalam proyek-proyek infrastruktur di IKN, seperti transportasi, energi, dan fasilitas umum yang dapat meningkatkan aksesibilitas serta konektivitas antarwilayah.
Hal ini tentunya dapat mendukung pertumbuhan perekonomian di daerah-daerah sekitarnya. Selain itu, proyek-proyek pembangunan di IKN biasanya melibatkan pekerjaan konstruksi, dan proyek-proyek terkait yang dapat menciptakan lapangan kerja lokal. Hal ini tentu dapat memberikan dampak yang positif pada pendapatan masyarakat di sekitar proyek IKN.

Selanjutnya investasi di IKN dapat menciptakan peluang bisnis baru dan merangsang pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lokal, termasuk perdagangan, jasa, dan industri lainnya. Proyek-proyek investasi seringkali melibatkan program pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal agar dapat berpartisipasi dalam sektor-sektor yang berkembang, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat setempat. Dengan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan fasilitas umum lainnya, investasi di IKN akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah.

Kemudian sumber daya yang dikeluarkan untuk pembangunan suatu kota baru seperti IKN umumnya juga melibatkan investasi dalam berbagai sektor, seperti perumahan dan transportasi. Pembangunan perumahan adalah komponen penting dalam menciptakan tempat tinggal bagi penduduk di IKN. Investasi ini mencakup pengembangan infrastruktur perumahan, fasilitas umum, dan layanan pendukung lainnya. Kemudian investasi dalam transportasi mencakup pembangunan jalan, jembatan, jalur kereta, dan sistem transportasi umum. Hal ini penting untuk memastikan mobilitas penduduk dan barang yang efisien di dalam kota dan antarwilayah.

Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merupakan langkah berani Presiden Joko Widodo untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru dan pemerataan pembangunan di kawasan timur Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah. Secara geografis, Sulawesi Tengah memiliki letak yang sangat strategis karena berhadapan langsung dengan Kalimantan Timur. Oleh karena itu, harus dipersiapkan menjadi daerah penyangga/penopang kebutuhan logistik masyarakat IKN, karena Sulawesi Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.

Pemerataan ekonomi adalah tujuan penting dalam pembangunan suatu negara atau wilayah, dan investasi yang tepat dapat menjadi salah satu sarana untuk mencapainya. Beberapa cara investasi yang mendukung pemerataan ekonomi yaitu, investasi dalam proyek-proyek infrastruktur di IKN Nusantara dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah, serta membantu membangun dasar untuk pertumbuhan ekonomi di berbagai lokasi.

Proyek investasi seringkali melibatkan pembangunan fisik dan non-fisik, yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat. Selain itu, investasi dapat menciptakan pusat-pusat ekonomi baru atau mendukung perkembangan wilayah tertentu, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak yang positif pada ekonomi lokal.

Melalui pendekatan yang terencana dan terkoordinasi, investasi dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan serta kesuksesan dari realisasi pembangunan IKN yang ingin mewujudkan pemerataan ekonomi nasional.*

)* Penulis adalah Pengamat Ekonomi dalam Negeri

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini