PANDEGLANG – Ratusan warga di Kabupaten Pandeglang hari ini menerima vaksinasi Covid-19 yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang. Sayangnya, saat melakukan antre untuk mendapatkan giliran vaksinasi ratusan warga ini diduga mengabaikan protokol kesehatan dengan menumpuk di pintu gerbang Dinkes.
Menyikapi hal itu, Sekertaris Umum Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pandeglang, Sadin Maulana mengaku bahwa dirinya melihat sendiri bagaimana proses vaksinasi yang dilakukan oleh Dinkes Pandeglang. Kata dia, saat melakukan antrean masyarakat sama sekali tidak melakukan jaga jarak alias berkerumun.
“Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Dinkes Pandeglang tidak menerapkan Physical Distancing (Menjaga Jarak),” kata Sadin, Rabu (10/3).
Menurutnya, Pemerintah Daerah harus dapat menjadi contoh bagi rakyat umum dalam penerapan protokol kesehatan bukan malah terkesan asal kejar tayang atau pemenuhan target sehingga protokol kesehatan yang selama ini mereka kampanyekan malah mereka langgar.
“Kami khawatir kegiatan vaksinasi ini bukannya mencegah penularan Covid-19 malah menjadi momentum akan penularan Covid-19,” ucapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mendesak Dinas Kesehatan Pandeglang untuk melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi corona. Sehingga vaksinasi di Kabupaten Pandeglang bisa berjalan lancar dan tidak menimbulkan klaster baru.
“Dinkes Pandeglang harus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi, jangan sampai pelaksanaan vaksinasi ini berkontribusi bertambahnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Pandeglang,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani saat dihubungi Bantennews.co.id mengaku sedang melakukan evaluasi dengan jajarannya. Dewi juga tidak berkomentar banyak terkait kerumunan yang terjadi saat kegiatan vaksinasi.
“Lagi evaluasi maaf ya, entar saya klarifikasi,” ujar Dewi singkat sambil memutus sambungan telepon selulernya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
