Beranda Pemerintahan Ratusan Hektare Sawah di Cibaliung Terancam Gagal Panen

Ratusan Hektare Sawah di Cibaliung Terancam Gagal Panen

Warga menunjukkan kondisi sawah yang mengering karena tak tersiram hujan. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Ratusan hektare pesawahan di Kecamatan Cibaliung terancam gagal panen. Hal itu lantaran sudah lama daerah tersebut tidak diguyur hujan.

Ajen, salah seorang warga Desa Cihanjuang, Kecamatan Cibaliung membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya sejak awal Ramadan kemarin hujan sudah jarang menyirami daerahnya.

“Iyah bisa dicek, Desa Cihanjuang paling parah. Di Desa Cihanjuang juga bukan puluhan hektare lagi tapi seratusan hektare lebih. Awal bulan Ramadan juga udah kaga turun hujan, ada juga pernah gerimis doang. Di Kecamatan Cikeusik juga sebagian dipastikan gagal panen,” kata Ajen saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (19/6/2019).

Ia menuturkan, rata-rata usia padi yang ditanam saat ini berkisar antara 15 hari sampai 1 bulan. Jika tidak segera turun hujan maka dapat dipastikan ratusan hektare sawah itu akan mati dan petani gagal panen.

Di Desa Cihanjuang sudah ada beberapa blok sawah yang mengalami kekeringan di antaranya Blok Cipeti, Blok Ciwaru, Blok Cipinang, Blok Cikananga dan Blok Cilengka.

“Orang desa sini juga yang sawahnya di blok limpas mah lumyan aman, soalnya ada irigasi tapi sudah tidak memadai airnya juga, selalu rebutan,” tuturnya.

Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat ia mengakui persediaan air masih ada, hanya untuk kebutuhan lahan pertanian air sudah sulit.

“Untuk kebutuhan sehari-hari masih ada, tapi untuk kebutuhan pertanian udah ga ada sama sekali, dari mulai tandur (ditanam) sampe sekarang ga pernah kehujanan,” ucapnya.

Ia berharap ada solusi terbaik dari dinas pertanian setempat ya ganti rugi misalnya, tapi itu semuanya tidak menyelesaikan permasalahan.

“Situasi kaya gini pasti berulang, saya harap kepada dinas terkait, buat bikin sumur bor yan bisa disedot pake alkon di setiap bloknya, kalau bikin embung saja saya kira tidak efektif toh kalau musim kaya sekarang pasti kering juga,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang petani lain asal Kecamatan Cikeusik, Yani mengungkapkan hal yang sama, hujan di daerah Cikeusik sudah mulai tidak turun semenjak pertengahan bulan puasa kemarin.

“Udah lama ga hujan, saya juga nyedot pake mesin alkon dari sungai, cuma itu juga harus dibatasi kalau seharian disedot sungainya juga kering karena sungai kecil,” ungkapnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini