Beranda Peristiwa Rano Alfath Desak Kasus Penganiayaan Jemaah Pengajian di Tangerang Diusut Tuntas

Rano Alfath Desak Kasus Penganiayaan Jemaah Pengajian di Tangerang Diusut Tuntas

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Moh. Rano Alfath. (Istimewa)

TANGERANG – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Moh. Rano Alfath menyesalkan insiden dugaan penganiayaan menimpa Rida, seorang jemaah pengajian di Kota Tangerang.

Padahal kegiatan keagamaan mestinya menghadirkan suasana penuh keteduhan dan kebersamaan, bukan justru diwarnai tindakan kekerasan. Untuk itu, dirinya mendesak kasus ini harus diusut tuntas.

Kejadian nahas tersebut terjadi saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh warga Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Minggu (21/9/2025) malam lalu.

“Tidak seharusnya ada tindak kekerasan, apalagi di forum keagamaan yang semestinya menjadi ruang penuh keteduhan dan kebersamaan,” ujar Rano kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).

Rano menegaskan, dirinya langsung berkomunikasi dengan Kapolres Metro Tangerang Kota untuk meminta penanganan cepat dan tegas. Ia juga mengapresiasi langkah kepolisian yang sudah membentuk tim khusus gabungan guna mengungkap kasus ini.

“Kami mendorong agar ini diusut tuntas dan jangan ada keraguan sedikit pun,” jelasnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan dukungan moralnya bagi Rida dan keluarganya.

Menurutnya, korban dan keluarga tidak boleh merasa sendirian dalam menghadapi kasus ini. Ia juga memahami kondisi trauma yang dialami keluarga korban.

“Saya ingin sampaikan bahwa hukum akan berpihak pada kebenaran, dan kami akan kawal agar korban mendapatkan keadilan yang seutuhnya,” kata legislator asal Banten itu.

Rano menambahkan, Indonesia adalah negara hukum. Karena itu, tindakan main hakim sendiri dan kekerasan tidak boleh diberi ruang.

“Siapa pun pelakunya harus diproses. Negara ini berdiri di atas hukum, bukan kekuasaan pribadi. Karena itu, kami pastikan proses hukum berjalan sampai tuntas,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Rida menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh pengawal Habib Bahar bin Smith.

Baca Juga :  Berprestasi, Seorang Petani Kabupaten Tangerang Raih Penghargaan

Korban kini resmi melaporkan kasus ini ke Polres Metro Tangerang Kota dengan didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor.

Fitri menjelaskan bahwa suaminya tidak melakukan tindakan provokatif sebagaimana dituduhkan. Menurutnya, Rida hanya berniat bersalaman dengan Habib Bahar usai acara pengajian. Namun, niat baik itu malah berujung pada dugaan penganiayaan.

“Suami saya cuma mau salaman, bukan macam-macam. Tapi tiba-tiba dituduh mau nyolok mata Habib, lalu dipukuli ramai-ramai,” ungkap Fitri usai membuat laporan.

Penulis : Saepulloh
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd