SERANG – Pemilihan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten semakin menarik perhatian.
Salah satu kandidat yang mencuri sorotan adalah Prof.Dr.H. Naf’an Torihoran, M.Hum, yang mengusung visi besar: membawa UIN SMH Banten menembus batas nasional hingga ke panggung internasional.
Dalam penyampaiannya, Naf’an menilai, selama ini UIN SMH Banten belum cukup lantang menyuarakan isu-isu global. Ia menyayangkan posisi kampus yang menurutnya masih tertutup terhadap dinamika dunia. Padahal, lanjut Naf’an, UIN SMH Banten memiliki sejarah panjang dan potensi besar.
“Selama ini kampus kita seperti sepi-sepi saja. Padahal banyak isu dunia yang seharusnya menjadi perhatian akademisi,” ujar Naf’an, Rabu (21/5/2025).
Salah satu contoh yang ia soroti adalah isu kemerdekaan Palestina. Menurutnya, UIN SMH Banten secara kelembagaan belum pernah mengambil sikap resmi atau menunjukkan dukungan terhadap Palestina, baik melalui pernyataan publik maupun aksi solidaritas.
“Kita belum pernah secara kelembagaan membuat pernyataan atau gerakan konkret untuk Palestina. Padahal bisa saja dilakukan, misalnya membuat poster ‘Free Palestine’ atau penggalangan dana,” ucapnya.
Jika terpilih menjadi rektor, Naf’an berkomitmen menjadikan respons terhadap isu global sebagai bagian dari lima program kerja utamanya.
Ia ingin menghidupkan kembali semangat intelektual kampus sebagai kekuatan moral dan akademik yang mampu memberikan pandangan terhadap persoalan-persoalan dunia.
Dengan bekal pengalaman studi dan riset di luar negeri, serta jaringan akademik internasional yang luas, Naf’an siap membawa UIN SMH Banten melangkah ke tingkat nasional bahkan global.
“Kita tidak bisa terus-menerus terjebak dalam isu lokal saja. Seharusnya UIN SMH Banten sudah tampil di panggung nasional dan internasional, sebagaimana warisan keilmuan dari tokoh besar seperti Sultan Maulana Hasanuddin dan Syekh Nawawi Al-Bantani,” tegasnya.
Diketahui sudah ada tujuh guru besar yang lolos verifikasi pada Pemilihan Rektor UIN SMH Banten periode mendatang. Dan kini telah memasuki tahapan penyaringan.
Dari sembilan pendaftar, tujuh orang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, yaitu
1. Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, M.A
2. Prof. Yanwar Pribadi, Ph.D
3. Prof. Dr. H. Naf’an Torihoran, M.Hum
4. Prof. Dr. H. Wasehudin, M.Si
5. Prof. Dr. H. Mufti Ali, Ph.D
6. Prof. Dr. H. Hidayatullah, M.Pd
7. Prof. Dr. Budi Sudrajat, M.A
Sementara dua calon lainnya gagal memenuhi syarat usia dan pengalaman manajerial.
“Ada persyaratan administratif yang tidak terpenuhi, seperti batas usia atau belum cukup pengalaman manajerial,” jelas Masykur, Ketua Pelaksana Penjaringan.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd
 Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten semakin menarik perhatian.){kind=link}