CILEGON – Plt Walikota Cilegon, Edi Ariadi kembali menyoroti disiplin kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemkot Cilegon. Kendati upaya peningkatan disiplin itu telah diupayakan melalui berlakuan finger scan atau perekaman sidik jari, namun menurutnya hal itu belum menjamin sepenuhnya disiplin kerja itu akan terbangun.
“Saya sudah ngga percaya juga tuh sama finger (scan), kan ada fingernya begini, orangnya ngumpet kan. Harusnya finger itu orangnya juga kelihatan, ini ngga kelihatan, ngga tahu apa jarinya jari kambing itu kali. Seperti di Kecamatan atau di dinas, itu kan camat atau kepala dinasnya ngga kelihatan. Tapi ada jarinya aja, nah itulah kejujuran itu yang susah,” cetus Edi seraya tangannya memeragakan perekaman sidik jari, Senin (19/11/2018) kemarin.
Pernyataan Edi itu menyusul rencana adanya penyesuaian TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) pada tahun 2019 mendatang kepada ASN. Kenaikan TTP menurutnya harus berbarengan dengan adanya peningkatan disiplin pegawai. Dan prosentase besaran kenaikan TPP itu pun akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Lebih jauh, dirinya bahkan meminta Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Cilegon untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja dan disiplin ASN di setiap OPD.
“Ya udah, pasukan BKPP dan segala macem itu ngontrol aja, saya suruh turun aja ke dinas-dinas tiap hari, lagian mereka juga dibayar kok,” katanya. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
