Beranda Pendidikan Punya Tempat Karantina Sendiri, 500 Ponpes di Banten Siap Buka KBM

Punya Tempat Karantina Sendiri, 500 Ponpes di Banten Siap Buka KBM

Ilustrasi - foto istimewa INSISTS

SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menyatakan sebanyak 500 pondok pesantren (ponpes) siap membuka kembali kegiatan belajar mengajar (KBM). Hal itu dikarenakan, ratusan ponpes tersebut mempunyai tempat karantina.

Dikatahui, dari 4.000 ponpes hanya 500 yang memenuhi syarat. “Dari 4.000 (ponpes) hanya 500 yang memenuhi syarat (dibuka kembali), karena mempunyai bangunan untuk tempat karantina,” ujar WH melalui rilis, Senin (15/6/2020).

Dijelaskan WH, 40 persen santri yang belajar di ponpes berasal dari zona merah. Sehingga, santri tersebut akan melakukan tahapan pemerikasaan rapid test sebelum masuk kembali.

“Sudah dirumuskan protokol kesehatan untuk diterapkan dan dijalankan oleh pondok pesantren. Kita siapkan 20 ribu rapid test untuk santri,” jelasnya.

Sementara, Sekjen Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, Fadlullah mengatakan, bahwa Gubernur Banten, Wahidin Halim sangat menginginkan ponpes dibuka kembali. Pertimbangannya, karena ponpes dianggap lebih minim risikonya penyebaran virus corona dibandingkan sekolah umum.

“Pesantren lebih minim risikonya, sekolah formal ada transportasi umum, bolak balik dari rumah ke sekolah. Sementara pesantren hanya rumit di awal saja, yang jelas lebih sederhana dibandingkan sekolah umum yang tidak berasrama,” kata Fadlullah.

Fadlullah menilai, Pondok Pesantren yang diperbolehkan melaksanakan kegiatan pendidikan yakni dengan mengadopsi konsep sepisolasi/karantina skala terbatas. Dimana para santri tinggal dan berinteraksi sosial di dalam lingkungan pesantren yang terkendali.

“Yang rekomendid untuk dibuka secepatnya yang bermukim itu ada 500 ponpes. Artinya tidak ada aktivitas keluar masuk santri dan masyarakat,” ujarnya.

Ponpes yang direkomendasikan dibuka tetap harus mengikuti protokol kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan suhu, menyediakan tempat cuci tangan, memastikan tidak ada gejala Covid-19 seperti demam, sakit kepala, ruam kaki, diare, flu, batuk, sakit kulit.

“Tetap harus menjalankan protokol kesehatan, dan implemntasikan prilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan pondok,” ujarnya.

(Tra/Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ