Beranda Bisnis Punya Ekonomi Tinggi, Banten Bakal Produksi Tepung Jangkrik dan Diekspor

Punya Ekonomi Tinggi, Banten Bakal Produksi Tepung Jangkrik dan Diekspor

Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi, dan Kepala Seksi Karantina Hewan, Rifky Danial melakukan studi banding terkait pemeriksaan Karantina ke pengolahan tepung jangkrik di Denpasar, Bali - foto istimewa

CILEGON – Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi, dan Kepala Seksi Karantina Hewan, Rifky Danial melakukan studi banding terkait pemeriksaan Karantina ke pengolahan tepung jangkrik di Denpasar, Bali.

Tempat pengolahan tepung jangkrik ini merupakan Tempat Pemeriksaan Karantina (TPK) yang masuk ke dalam Wilayah Kerja (Wilker) Benoa, BKP Kelas I Denpasar.

Dimana di Provinsi Banten juga bisa menerapkan potensi ekspor tepung jangkrik yang berguna bagi pertumbuhan ekonomi.

“Pekan lalu kami melakukan studi banding ke tempat pemeliharaan sekaligus tempat pengolahan tepung jangkrik yang masuk ke dalam Wilker Benoa, BKP Kelas I Denpasar,” terang Rifky melalui siaran tertulis, Minggu (20/12/2020).

Menurut Rifky, jangkrik merupakan serangga yang lazim digunakan masyarakat sebagai pakan hewan peliharaan dan satwa lainnya. Namun, berkat inovasi yang dikembangkan, jangkrik dapat pula dimanfaatkan sebagai tepung yang memiliki kadar protein, vitamin, mineral dan vitamin yang lebih tinggi dari sapi dengan berat yang sama, seperti yang dilakukan oleh pengusaha asal Sanur, Bali.

Sementara itu menurut Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi, studi banding ini dilaksanakan untuk mempelajari Tindakan Karantina yang diterapkan oleh BKP kelas I Denpasar di TPK jangkrik tersebut.

Ini juga berguna untuk memfasilitasi akselerasi ekspor dengan memberikan bimbingan khusus terkait pelayanan perkarantinaan.

Tepung jangkrik ini, lanjut Arum, diminati di manca negara, bahkan diekspor hingga Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan Korea.

“Pihak Karantina memfasilitasi akselerasi ekspor dengan memberikan bimbingan khusus terkait pelayanan perkarantinaan,” jelas Arum.

Untuk diketahui, proses pembuatan tepung jangkrik ini dimulai dengan melakukan penetasan telur jangkrik di suatu wadah, lalu jangkrik-jangkrik tersebut dipelihara secara khusus dan diberi pakan khusus.

Jangkrik-jangkrik tersebut kemudian akan dipanen dan disterilisasi setelah 42 hari lalu disangrai hingga kering untuk kemudian digiling menjadi tepung halus.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ