PANDEGLANG – Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten tak hanya memberikan pengalaman kepada pengunjungnya untuk melihat badak saja.
Namun, di luar itu, taman nasional tertua di Indonesia ini juga di kelilingi beberapa pulau ciamik, seperti Pulau Peucang.
Pulau Peucang sendiri berada di Selat Panaitan, Kabupaten Pandeglang dan masih masuk dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Pulau dengan luas 450 hektare ini rupanya ramai dikunjungi turis dalam dan luar negeri karena menawarkan beragam keindahan yang menawan.
Misalnya, saat pertama menginjakan kaki di Pulau Peucang, pengunjung akan disambut dengan pasir putih, gradasi warna air laut yang cantik berbaur dengan ombak tenang. Belum lagi deretan pohon bakau hijau yang rindang, serta panorama cantik yang dibalut bersama tiupan angin yang semilir dan sejuk.
Tak hanya itu, pulau ini juga dihuni beragam satwa liar seperti rusa, gerombolan monyet, biawak, bebas hilir mudik di pulau ini. Serta ada pula berbagai jenis burung salah satunya burung hantu dan burung elang yang juga bebas terbang di udara. Demikian dikutip dari kumparan.com.
Wisatawan yang datang bisa bebas melakukan aktivitas air di Pulau Peucang, misalnya berenang, snorkeling hingga menyelam. Dan yang tak boleh dilewatkan yaitu menikmati indahnya matahari terbit dan tenggelam.
Serunya lagi, di sini pengunjung juga bisa wildlife viewing dengan menyeberang ke Padang Penggembalaan Cidaon yang memakan waktu sekitar 15 menit. Beragam hewan, seperti merak, rusa, babi hutan hingga banteng bisa dinikmati dari kejauhan.
Tak hanya itu, wisatawan juga bisa melihat mercusuar peninggalan kolonial Belanda dan bekas pembagunan dermaga di Tanjung Layar dan Cibom.
Mercusuar Layar atau yang dikenal Mercusuar Banten ini dibangun pada 1 September 1976 dengan seluruh konstruksi menggunakan besi baja, kabarnya bangunan setinggi 40 meter ini dibangun 1883. (Red)