SERANG – Provinsi Banten memiliki banyak surga tersembunyi yang belum banyak dijelajahi, salah satunya adalah Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang.
Dengan pasir putih yang lembut, air laut sebening kristal, serta keanekaragaman hayati yang luar biasa, pulau ini menjadi destinasi impian bagi para pecinta alam dan petualang.
Pulau Peucang terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asri. Dikelilingi oleh hutan tropis yang rimbun, pulau ini menjadi rumah bagi berbagai satwa liar, seperti rusa, monyet ekor panjang, dan burung-burung eksotis. Tak hanya itu, perairan sekitar Pulau Peucang menyimpan keindahan bawah laut yang memukau, menjadikannya surga bagi para penyelam dan snorkeler.
Salah satu daya tarik utama Pulau Peucang adalah Pantai Pasir Putihnya yang begitu bersih dan tenang. Wisatawan dapat menikmati keindahan sunset yang menakjubkan di tepi pantai atau menjelajahi keunikan Karang Copong, formasi batu karang besar yang menjadi ikon pulau ini. Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan trekking ke dalam hutan untuk bertemu langsung dengan satwa liar di habitat aslinya.
Pulau Peucang juga menjadi pintu gerbang bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keajaiban Taman Nasional Ujung Kulon, termasuk berkesempatan melihat Badak Jawa yang langka. Dengan akses yang relatif mudah melalui jalur laut dari Pantai Carita atau Sumur, pulau ini menjadi destinasi wajib bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk perkotaan dan merasakan kedamaian alam.
Banyak wisatawan yang telah mengunjungi Pulau Peucang memberikan ulasan positif tentang pengalaman mereka.
“Pulau ini benar-benar seperti surga tersembunyi! Saya sangat terkesan dengan kebersihan pantainya dan kejernihan air lautnya,” ujar Benson, seorang wisatawan asal Jakarta ditemui di lokasi, Minggu 16/2/2025).
Sementara itu, Aden, seorang wisatawan asal Serang mengaku terpesona dengan keindahan pantai nya dengan airnnya yang masih jernih.
“Saya sangat menikmati berenang dan bermain kano di sini. Semuanya di sini masih alami dan penuh dengan ikan-ikan berwarna-warni,” ujarnya.
Penulis : Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo