Beranda Hukum Pulang Sekolah Sering Nangis, Bocah SD Tewas Gantung Diri

Pulang Sekolah Sering Nangis, Bocah SD Tewas Gantung Diri

Ilustrasi - foto istimewa Kriminologi.id

BANYUWANGI – Sebuah kisah memilukan tentang nasib bocah SD di Banyuwangi ini bisa dibilang menyayat hati. Hidupnya berakhir tragis. Ia ditemukan ibunya meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Bocah berinisial MR ini merupakan murid SD. Diduga, Ia meninggal dunia dengan cara gantung diri itu akibat tidak kuat karena sering dirundung atau dibully oleh teman-temannya di sekolahan.

Indikasinya, menurut penuturan saksi, Ia kerap menangis saat pulang sekolah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat, Suratno. Namun saat dikonfirmasi ke sekolahan, kepala sekolah membantahnya.

“Pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pembulian terhadap korban di sekolah. Dia termasuk anak aktif dan disayang gurunya,” ujar Suratno dikutip Suara.com (jaringan Bantennews.co.id) dari suarajatimpost.com, Selasa (28/2/2023).

Sampai sekarang kasus tersebut masih diselidiki oleh kepolisian setempat. Belum diketahui pasti juga penyebab bocah cerdas itu meninggal dengan cara bunuh diri.

Guna mencegah aksi perundungan di sekolah, Suratno mengatakan, Dispendik akan terus mengevaluasi dan mengoptimalkan peran sekolah untuk menjadi agen yang bisa merubah karakter anak didik agar semakin inklusif.

Secara teknis, Dispendik akan mengoptimalkan peran satuan tugas (Satgas) Anti Perundungan dan Kekerasan Anak di sekolah yang telah dibentuk sebelumnya. “Kami kuatkan kembali Satgas Anti Perundungan dan Kekerasan di sekolah ini dengan melibatkan banyak pihak,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki di Banyuwangi memilih bunuh diri diduga tak tahan karena kerap mendapat perundungan atau bullying di sekolah.

Bocah ini mengakhiri hidup dengan gantung diri. Tubuhnya ditemukan menggantung dengan seutas tali plastik di dapur rumahnya. Korban ditemukan gantung diri pada Senin (27/2/2023) sore.

Korban pertama kali diketahui oleh ibunya, Ws (50), usai pulang dari sawah. Berdasarkan keterangan polisi, hampir setiap hari korban yang berstatus anak yatim itu selalu dibully teman-temannya.

Korban juga tak kuat ketika selalu dikatakan kurang mampu. Ibunya hanya buruh harian. Setiap pulang sekolah, korban selalu menangis dongkol. Karena minder diduga akibat selalu dibully. Akhirnya, korban nekat gantung diri.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini