PT Sentra Usahatama Jaya Bantu Program Jambanisasi di Cikerai

CILEGON – PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) menyerahkan bantuan social development program untuk pembangunan jambanisasi kepada perwakilan Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Kamis (29/12/2022).

Support Services Division Head PT SUJ, Rinaldi mengatakan bantuan dalam bentuk uang tunai itu merupakan bukti lain dari wujud kepedulian manajemen pabrik gula rafinasi yang berperan strategis dalam suplai komoditas gula tersebut terhadap kebutuhan masyarakat.

“Sejauh ini kita juga sudah memberikan bantuan beasiswa dalam program SUJ PINTAR berupa training dan workshop peningkatan kompetensi, bantuan kesehatan bagi ibu dan anak termasuk kepada anak stunting, juga kepedulian dalam KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Kampung Tangguh Jaya berupa pemberdayaan bagi warga untuk dapat mengembangkan UMKM demi terciptanya masyarakat yang kreatif, mandiri dan sejahtera. Masyarakat tidak hanya diberikan berbagai pelatihan terkait dengan pengembangan bisnis (UMKM dan Pertanian), tapi mereka juga diberikan bantuan permodalan dalam bentuk pinjaman lunak tanpa bunga yang dikelola oleh pengurus KUBE,” paparnya.

Rinaldi tak menampik bila penyerahan bantuan sosial kepada Kelurahan Cikerai tersebut merupakan upaya yang baru dari PT SUJ untuk dapat memberikan kepedulian bagi masyarakat di luar wilayah ring satu perusahaan yang berdomisili di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan tersebut.

“Mudah-mudahan ke depan bantuan ini bisa berlanjut dengan yang lebih baik kepada masyarakat yang lebih luas, lebih bermanfaat dan berkesinambungan. Doakan semoga kami dapat terus berpartisipasi dalam pencapaian program SDGs (Sustainable Development Goals), yakni mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik melalui program Corporate Social Responsilbility (CSR),” katanya.

Sementara Sekretaris Kelurahan Cikerai, Ahmad Rudin yang menerima langsung bantuan tersebut mengaku sangat mengapresiasi kepedulian PT SUJ terhadap masyarakat lingkungan kelurahan yang jauh dari keberadaan industri tersebut.

“Program jambanisasi ini guna mengejar syarat sebagai Kota Sehat. Di Kelurahan kami sebenarnya sudah berjalan, tapi untuk program fisik itu kan ada dana DPW-Kel yang harus menunggu, karena usulan dari RT itu sangat banyak sehingga masih ada 27 program jambanisasi itu yang masih tertinggal,” katanya.

(dev/red)