TANGSEL – Puluhan karyawan menggeruduk kantor pusat PT Andalan Finance Indonesia (AFI), Jalan Sunburst, BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (19/3/2021).
Hal itu lantaran perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan jasa tersebut dianggap merugikan hak karyawan dengan pengambilan kebijakan oleh pihak manajemen yang tidak sesuai.
Seperti adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak oleh perusahaan tanpa adanya teguran atau Surat Peringatan (SP). Padahal secara kinerja karyawan tersebut berperilaku sangat baik.
Salah seorang perwakilan karyawan AFI cabang Depok, Budi kepada wartawan mengaku tidak nyaman bekerja lantaran dibayang-bayangi PHK sepihak oleh perusahaan.
“Dengan adanya PHK sepihak yang dilakukan oleh perusahaan, karyawan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Soalnya tidak ada standar penilaian yang pasti yang diberikan oleh perusahaan, secara nasional sudah ada daftar sekitar 42 orang yang kena PHK,” terang Budi.
Dengan begitu, Budi membeberkan, selain masalah PHK sepihak, karyawan AFI yang mendatangi kantor pusat tersebut juga menyampaikan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan pejabat perusahaan yang sebelumnya sudah disampaikan melalui surat ke regional manager.
Para karyawan yang gerah itu mengirim surat misi tidak percaya mempertanyakan kebijakan perusahaan. Namun, kata dia, sampai dengan saat ini tidak ada jawaban yang pasti secara tertulis terhadap mosi tidak percaya tersebut.
“Para perwakilan karyawan AFI ini juga meminta kepastian keputusan dari pemimpin perusahaan pusat secara tertulis terkait hal-hal tersebut di atas,” katanya.
Pantauan di lapangan, aksi yang dilakukan cabang AFI dari berbagai daerah tersebut tidak mendapat respon dari pihak manajemen PT AFI pusat. Hal tersebut terlihat tak ada satu pun perwakilan yang bersedia menemui para demonstran.
Akhirnya puluhan karyawan yang sudah datang sejak pagi hari membubarkan diri dengan tertib tanpa mendapatkan jawaban yang memuaskan sesuai tuntutan yang disampaikan. Dengan adanya peristiwa itu, para karyawan mengancam akan mendatangi kantor pusat kembali hingga tuntutan mereka dikabukan. (Ihy/Red)
