Beranda Bisnis Proyek Revitalisasi Pasar Anyar Tangerang Dinilai Asal-asalan

Proyek Revitalisasi Pasar Anyar Tangerang Dinilai Asal-asalan

Pasar Anyar, Kota Tangerang mengalami kebocoran pasca direvitalisasi.

TANGERANG – Pasar Anyar, Kota Tangerang rampung direvitalisasi. Bahkan Pemkot Tangerang mempercepat pemindahan pedagang dari tempat relokasi pasca penandatanganan Berita Acara Serah Terima Operasional (Basto) Pasar Anyar pada 23 Mei 2025 lalu.

Penandatanganan itu menandai serah terima operasional proyek revitalisasi gedung Pasar Anyar, dari Kementerian PU ke Pemkot Tangerang.

Namun proyek revitalisasi pasar milik Pemkot Tangerang dengan nilai fantastis senilai Rp132.621.411.185 menunjukkan ketidakberesan setelah diungkapkan paguyuban pedagang pasar setempat.

Kontruksi bangunan pasar yang memiliki tiga lantai dengan total sebanyak 1.676 jenis kios itu mengalami kebocoran dimana-mana. Keluarnya surat dari dua instansi setempat memperkuat pengakuan pedagang, apakah pasar itu sudah layak beroperasi.

Surat pertama di keluarkan Direktur Perumda Pasar Pemkot Tangerang Titien Mulyati pada 26 Mei yang ditunjukan ke Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Suli Rosadi.

Surat itu dikeluarkan 3 hari setelah penandatanganan Basto oleh Wali Kota Tangerang Sachrudin dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW), Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, Luciana Angelin Naura, di Ruang Rapat Wali Kota Tangerang pada 23 Mei lalu.

Titien Mulyati dalam suratnya meminta adanya perbaikan kondisi yang bocor dan yang masih memerlukan perbaikan. Permintaan itu seiring dengan jadwal pemindahan pedagang basah dan kering ke pasar Anyar.

Surat Titien kemudian ditindaklanjuti di hari yang sama oleh Kepala Disperindagkop UKM Kota Tangerang, Suli Rosadi, ditunjukan ke Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Banten Kementerian PU.

Ada dua poin isi surat yang disampaikan oleh Suli, terkait adanya beberapa bagian yang mengalami kebocoran, kerusakan, kondisi lain yang membutuhkan perbaikan segera.

Poin itu diantaranya, memohon kepada BPPW Provinsi Banten untuk melakukan perbaikan terhadap bagian-bagian bangunan yang belum memenuhi standar kelayakan. Selain itu meminta selalu berkoordinasi dengan Perumda Pasar guna memastikan kesiapan bangunan sebelum pedagang menempati pasar Anyar.

Baca Juga :  Bantuan Usaha Produktif Harus Efektif Dongkrak Ekonomi Masyarakat Banten

Titien tak merespon lebih lanjut upaya konfirmasi bantennews.co.id apakah pasar Anyar apakah sudah dilakukan studi kelayakan seiring dengan telah ditandatanganinya Basto. Ia hanya mengklaim kebocoran itu telah diperbaiki.

“Dari kemaren sudah diperbaiki,” singkat Titien, Minggu (29/6/2025).

Sedangkan Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Suli Rosadi belum merespon pesan singkat yang di kirimkan terkait kelayakan gedung pasar Anyar.

Pengakuan Berbagai dari Pedagang

Wakil Ketua Paguyuban Pasar Anyar Gufron mengungkapkan hal yang berbeda dari yang disampaikan Titien. Ia mengklaim pasca dua surat itu keluar tak adanya tanda-tanda perbaikan.

Tindakan Perumda pasar dan Disperindagkop UKM diapresiasi oleh Paguyuban karena mengungkapkan fakta yang sebenarnya jika gedungnya dinilai belum memenuhi standar kelayakan sebagai isi dua surat itu, walaupun realitanya ia meragukan.

“Di sini, poinnya yang kompleksnya, Indagkop bagian dari pada pemerintah, dia sendiri yang mengatakan bahwa gedung ini belum layak. Memang belum memenuhi standar kelayakan,”tegas Gufron.

“Nah pertanyaannya ketika dia sudah mengatakan itu, kenapa tanggal 24 di Basto. Padahal, syaratnya Basto itu adalah gedungnya harus sudah layak dan di uji oleh lembaga independen,”sambungnya.

Menurut dia, harusnya Pemkot menekan BPPW Provinsi Banten untuk memerintahkan kepada pelaksana yakin PT PP Urban memperbaiki kerusakan dan kebocoran tersebut. Namun ia heran pemerintah malah memaksa para pedagang untuk segara mengisi pasar yang disebutnya belum liak itu.

“Tapi faktanya malah terbalik lagi, mesti pemerintah memaksa balai untuk memperbaiki ini. Tapi dia tidak lakukan, yang dia lakukan memaksa kita untuk masuk kesini dengan terburu-buru,” sesalnya.

Ia menduga, alasan pemindahan para pedagang karena ada wacana peresmian yang dilakukan oleh Presiden Prabowo pada 29 Juni 2025 atau Senin besok. Tapi informasi itu belum menunjukkan tanda-tanda peresmian.

Baca Juga :  Cilegon Alami Inflasi Tertinggi di Banten

“Presiden Prabowo katanya mau ke sini ngeresmiin. Kalang kabut ini, para ABS (asal bapak senang-red) kami yang dikorbanin suruh pindah,” ujarnya.

Waktu pindah yang relatif singkat hanya dua hari memberatkan para pedagang, apalagi tokonya membutuhkan kurang lebih 5 hari untuk membuat rak untuk menyimpan dagangannya.

“Kita dianggap hewan (sama) mereka,” cetusnya dengan nada kesal.

Pantauan Bantennews.co.id di pasar yang memiliki dua lantai, sementara lantai lainnya diperuntukkan sebagai area perkantoran dan sarana peribadatan.

Beberapa pedagang sudah mulai mengisi kios-kios mereka, Suara bising mesin gurinda terdengar dari sejumlah pekerja di toko-toko pasar yang terletak di pusat Kota Tangerang, tepatnya di Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang.

Hal itu mengandaikan tak lama lagi akan isi barang dagangan, kendati ditengah kekhawatiran para pedagang mengenai kontruksi bangunan yang mengalami kebocoran.

Sebagai Informasi, Proyek Pasar Anyar Kota Tangerang menelan biaya dengan nilai kontrak Rp132.621.411.185. Anggarannya bersumber dari Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Sarana Permukiman Wilayah Banten.

Pasar seluas 24.660 meter persegi dengan total kios sebanyak 1676 dikerjakan oleh PT PP Urban dan dinyatakan rampung awal tahun 2025.

Meskipun belum resmi beroperasi, sejumlah kios pedagang mengalami kebocoran. Akibatnya, banyak lapak kebanjiran.

Kebocoran itu terlihat dari puluhan titik mulai dari plafon, talang air, sambungan pipa dan beberapa sumber lain baik di lantai dasar hingga lantai dua.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas pembangunan dan pengawasan proyek yang menelan anggaran fantastis tersebut.

Tim Redaksi

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News