Beranda Peristiwa Proyek Pembangunan Drainase di Ciputat Tangsel Amburadul

Proyek Pembangunan Drainase di Ciputat Tangsel Amburadul

Proyek Drainase di Ciputat Kota Tangerang Selatan

TANGSEL – Proyek drainase di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang terbentang sepanjang Jalan Cendrawasih Raya, Jalan Tegal Rotan, Jalan Merpati Raya, Jalan Ki Hajar Dewantoro, Jalan Menjangan nampak amburadul.

Pengerjaan yang tidak tertata rapi dan target yang tidak jelas membuat warga geram. Pasalnya, bukannya meminimalisir genangan dan banjir, proyek tersebut justru membuat warga sengsara.

Selain membuat jalan berantakan, air yang mengendap (tidak mengalir ke muara), bercak Tanah Merah yang tidak dibersihkan lagi, terakhir alat berat yang di parkir di pinggir jalan membuat kemacetan.

Usut punya usut, setelah ditelisik kontraktor proyek drainase tersebut adalah PT. Adli Urda yang merupakan salah satu dari sekian banyak gurita bisnis dinasti Banten, Ratu Atut Chosiyah.

Berdasarkan penelusuran awak media, perusahan tersebut selalu dimenangkan untuk pengerjaan proyek-proyek yang nilainya cukup fantastis di Banten.

Proyek yang dikerjakannya pun seperti tidak dengan kualitas yang bagus alias asal-asalan. Terakhir, Taman Jalatreng 2 Kota Tangsel yang dikerjakan kontraktor tersebut ambrol sebelum diresmikan.

Pada tahun 2013, PT Adli Urdha yang beralamat di Griya Serang Asr, Blok K-5 No. 07, Cipocok Jaya, Kota Serang itu juga dimenangkan untuk pengerjaan proyek jalan Ciomas-Mandalawangi.

Proyek tersebut terindikasi korupsi lantaran lebar berkurang dari yang seharusnya 4,5 meter. Selain itu ketebalan aspal yang seharusnya 4 centimeter, pada praktiknya hanya 2 centimeter. Padahal anggaran untuk proyek ini cukup besar, hampir Rp 10 miliar.

Melihat kasus tersebut, Pegiat Anti Korupsi dari Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) Jupri Nugroho menganggap, proyek tersebut tidak memperhatikan aspek keselamatan bagi masyarakat.

“Bagaimana mungkin kondisi galian dan matrial di biarkan begitu saja, tidak ada tanda peringatan ataupun sejenisnya,” tegas Jupri saat dikonfirmasi, Kamis (10/11/2022).

Dilanjutkannya, pembangunan drainase baik yang di Jalan Merpati maupun Jalan Menjangan dikerjakan oleh perusahaan yang sama dengan nominal yang cukup fantastis.

“Beberapa waktu belakangan proses pengerjaan banyak yang dikritik oleh masyarakat mulai dari galian sama adanya kendaraan proyek yang terparkir di jalan,” ucapnya.

Menurutnya, Walikota dan Wakil Walikota Tangsel harus berani menegur para kontraktor nakal yang abai terhadap keselamatan masyarakat.

“Serta jangan tunggu viral baru dibenahi, tentu kepala dinas pekerjaan umum harus juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kata Jupri.

“Kita sama-sama mengetahui kok siapa dibalik kontraktor yang mengerjakan drainase tersebut. Jadi seharusnya meraka tidak bermain-main ya dengan proyek ini,” pungkasnya.

Sementara saat dikonfirmasi perihal tersebut, pihak Pemerintah Kota Tangsel tidak merespon awak media. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ