Beranda Peristiwa Potongan Aplikasi Memberatkan, Driver Ojol di Cilegon Demo Pemkot

Potongan Aplikasi Memberatkan, Driver Ojol di Cilegon Demo Pemkot

Massa ojol demonstrasi di depan Kantor Walikota Serang. (Maulana/bantennews)

CILEGON – Puluhan driver ojek online (ojol) Kota Cilegon menuntut potongan aplikasi sebesar 20 persen diganti menjadi maksimal 10 persen.

Tuntutan itu disampaikan dalam aksi unjukrasa puluhan driver ojol Kota Cilegon dari berbagai provider di depan Kantor Walikota Cilegon, Selasa (20/5/2025).

Ketua Umum Serikat Pekerja Driver Online Militan, Boyke Yohanes Kambey mengatakan, potongan sebesar 20 persen itu sangat merugikan para driver ojek online.

“Potongan aplikasi 20 persen itu terlalu besar, terlalu rakus. Kami minta potongan aplikasi itu hanya 10 persen itu sudah sangat lebih dari cukup berdasarkan kajian akademik, karena perusahaan aplikator sifatnya hanya mediator,” katanya di sela-sela unjukrasa.

Boyke menerangkan, tuntutan potongan aplikasi maksimal 10 persen itu cukup logis. Pasalnya, biaya operasional dan sebagainya menjadi tanggungan bagi pada driver ojek online.

“Potongan 20 persen itu rinciannya 15 persen untuk biaya sewa penggunaan aplikasi yang dibebankan oleh driver online dan 5 persen untuk hak penunjang driver online. Namun kenyataannya kita tidak pernah merasakan dari alokasi potongan 5 persen tersebut,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Boyke meminta kepada pemerintah untuk mengaudit terkait potongan 5 persen tersebut agar diketahui alokasi dan peruntukkannya selama ini.

“Ini sangat merugikan bagi driver online. Apalagi dengan terjadinya belakangan ini di mana perusahaan aplikasi melakukan pemotongan kepada driver online bahkan lebih dari 50 persen. Itu bukti nyata keserakahan perusahaan aplikator dan berani melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ucapnya.

Selain menuntut pengurangan potongan aplikasi, Boyke bersama para driver ojek online juga meminta agar menghapus program khusus seperti ACENG, Grab Hemat dan sebagainya karena itu menyengsarakan nasib mereka.

Para driver ojek online juga berharap perhatian pemerintah daerah dengan menghadirkan regulasi terkait transportasi online agar mereka merasa terlindungi.

Baca Juga :  Sumpah Pemuda, Makna dan Relevansinya Bagi Generasi Milenial

Penulis : Maulana
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News