TANGSEL – Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra menyebut bahwa Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk dalam daftar zona merah selain Kota Tomohon dan Kota Bitung, Sulawesi Utara.
“Untuk kerawanan tertinggi pada Pilkada tingkat Kota, Polri mencatat ada tiga Kota, yakni Kota Tomohon dan Bitung Sulawesi Utara dan Tangsel Banten. Dengan indikator yang terbagi ke dalam empat dimensi, yaitu peserta, penyelenggaraan, ambang gangguan, dan potensi gangguan kamtibmas,” kata Asep.
Hal itu dibenarkan Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Ferdy Irawan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangsel masuk dalam daftar zona merah.
Namun, menurut Ferdy yang dimaksud zona merah bukanlah kerusuhan dalam proses pilkada, melainkan akan muncul calon walikota yang baru, dan mungkin persaingan yang ketat, karena punya kesempatan yang sama.
“Oleh karenanya pihak kepolisian maupun masyarakat harus menjaga kondusifitas saat pelaksanaan Pilkada. Karena kemungkinan gesekan akan selalu ada,” Ungkapan Ferdy, Selasa (4/2/2020).
Sementara saat dikonfirmasi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, Bambang Dwitoro mengatakan, pihaknya belum mengetahui terkait zona merah dalam Pilkada Tangsel tersebut.
“Saya belum tahu kabarnya kalau Tangsel masuk dalam zona merah Pilkada, indikatornya apa?, silakan teman-teman tanya ke sumber yang mengabarkannya, kita juga belum mendapat imbauan dari kepolisian,” kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jalan raya Puspitek, Kecamatan Setu Kota Tangsel, Selasa (4/2/2020).
Dilanjutkan Bambang, KPU Sebagai penyelenggara pemilihan hanya fokus menjalankan tahapan Pilkada mengikuti aturan yang berlaku.
“Karena KPU tugasnya aspek teknis penyelenggaraan, kita fokus bagaimana bekerja sebaik mungkin sesuai tahapan,” pungkasnya.
(Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
