PANDEGLANG – Polres Pandeglang rencananya akan menerjunkan 1.300 personel untuk mengawal keamanan selam proses Pilkada Pandeglang berlangsung. Jumlah tersebut gabungan dari Personel Polres Pandeglang, BKO Polda Banten dan anggota TNI.
“Untuk personel kami akan menurunkan kurang lebih 1.300 personel yang dibantu oleh anggota dari TNI serta BKO dari Polda Banten terdiri dari Brimob dan Dalmas Polda,” kata Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi saat ditanya kesiapan Pilkada oleh wartawan, Jumat (13/11/2020).
Hamam menjelaskan, pada hari pencoblosan jumlah tersebut nantinya akan disebar di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan akan melakukan pengamanan mulai dari sebelum pencoblosan hingga mengawal kembali logistik Pilkada.
“Untuk pengamanan TPS itu terbagi di 2.243 TPS dan akan kami turunkan personel sebanyak 1.300 personel, jumlah itu akan melaksanakan pengamanan di tingkat PPK, pada saat penghitungan suara akan menyebar di semua TPS dengan pola pengamanan yang telah kami tentukan sesuai dengan tingkat kerawanannya,” jelasnya.
Menurutnya, hal yang paling dikhawatirkan pada saat pengamanan Pilkada ialah terjadinya tindakan anarkis dari oknum-oknum tertentu sehingga menyebabkan adanya gangguan Kamtibmas.
“Untuk gangguan Kamtibmas yang dikhawatirkan saat Pilkada yaitu terjadi anarkis seperti penganiayaan, sabotase, pengrusakan khususnya di lokasi TPS atau logistik yang akan didistribusikan atau yang akan kembali dari lokasi pemungutan suara,” ucapnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
