TANGSEL – Roy Ramadan (19), pemuda asal Kedaung, Kecamatan Ciputat, ternyata tewas bukan karena diteriaki begal atau gangster, namun lantaran dirinya mengikuti aksi tawuran yang mengakibatkan dia terjatuh dan dikeroyok lawannya hingga meregang nyawa.
Beberapa minggu setelah peristiwa tersebut, akhirnya Polisi berhasil menangkap para pelaku pengeroyokan itu, termasuk ketua RT setempat yang ikut menghilangkan nyawa remaja itu.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) AKP Muharam Wibisono menjelaskan, di antara para pelaku itu yang terkahir diamankan bernama Rio.
Menurut Muharam, polisi terpaksa melepaskan tembakan di kakinya untuk melumpuhkan, lantaran saat hendak ditangkap, Rio mencoba melawan dengan menggunakan senjata tajam.
“Korban tewas saat tawuran. Korban dijemput temannya yang berasal dari kelompok Wardo, untuk tawuran. Nahas, korban terjatuh dan tewas dibunuh lawannya. Jadi bukannya terjatuh terus diteriaki begal atau gangster, tapi mamang dia itu gangster sendiri yang sedang tawuran bersama kelompok Rakboy yang ada di Jombang, Ciputat,” ungkap Muaharam di Mapolres Tangsel, Rabu (6/5/2020).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciputat Iptu Erwin Subekti mengatakan, pihaknya mengamankan tujuh orang tersangka yang terlibat dalam pengeroyokan itu termasuk ketua RT setempat bernama Jibril.
Sedangkan Rio, kata Erwin, merupakan pelaku utama pengeroyokan yang menyebabkan korban Roy Ramadan tewas.
“Pelaku sempat disembunyikan oleh Ketua RT03 Jombang yang bernama Jibril. RT ini juga punya peran dalam peristiwa pengeroyokan itu. Dia yang menyeret korban dari bawah ke atas. Saat ditangkap awalnya tidak mengakui perbuatannya,” papar Erwin.
“Tadinya dia datang ke kini diperiksa, tapi gak ngaku. Tetapi ada saksi yang bilang dan melihatnya. Akhirnya kita tangkap. Namanya Jibril, Ketua RT 03 Jombang. Dia juga sempat menyembunyikan Rio,” tutupnya. (Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
