TANGERANG – Gubernur Banten, Andra Soni menanggapi polemik proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 SMA Negeri sederajat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang.
Seperti diketahui, SPBM di Tangsel dan Kabupaten Tangerang banyak menuai polemik di masyarakat. Kerja sama dengan swasta dianggap sebagai upaya Pemprov Banten dalam memberikan pemenuhan akses pendidikan kepada warga Banten.
“Sebagai solusinya, warga yang belum berkesempatan masuk ke sekolah negeri disarankan agar memilih sekolah swasta yang sudah bekerja sama dengan Pemprov Banten dalam program sekolah gratis,” kata Andra, di Kota Tangerang, Rabu (16/7/2025).
Andra mengatakan, protes itu akan terus terjadi jika jumlah sekolah yang disiapkan Pemprov Banten belum mencukupi
“Apapun bentuknya, selama sekolah masih kurang, maka akan selalu terjadi ketidakpuasan. Maka Pemprov Banten dalam ajaran baru ini mengeluarkan sekolah gratis untuk SMA, SMK dan SKH swasta,” sambung Andra.
Masih menurut Andra, sekolah gratis merupakan hasil turunnya dari Pemkot Tangerang. Di awal-awal program ini banyak mendapatkan sejumlah kendala.
“Kami punya keyakinan bahwa bagaimana memberikan keadilan kepada seluruh warga Banten untuk mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai amanat Undang-undang dasar,” tutur Andra.
Terkait pelaksanaan SPMB, politisi Gerindra ini mengaku hanya mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan. Perbedaannya dari sistem sebelumnya terkait zonasi yang dianggap kurang adil.
“SPMB sendiri diatur regulasinya sedemikian rupa itu juga masukan-masukan sebelumnya terkait zonasi. Dulu zaman zonasi hanya anak-anak yang ada di donasi tersebut. Dianggap tidak adil. Maka berubahlah menjadi SPMB,” pungkasnya.
Penulis : Mg-Saepulloh
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd