PANDEGLANG – Plafon salah satu ruang kelas SDN Cikayas 3 yang berada di Kampung Bejod, Desa Cikayas, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten ambruk karena kondisi bangunan sudah Lapuk dan tidak mampu menahan beban, Senin (2/5/2025).
Kepala SDN Cikayas 3, Dewi Setiawati mengatakan, ambruknya plafon di ruang kelas 2 diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari tadi malam. Selain karena kondisi yang sudah lama, ambruknya plafon tersebut juga dipicu oleh angin kencang yang melanda daerah sekitar.
“Tadi malam diperkirakan jam 2 dini hari, kebetulan ruangan lagi kosong cuman hujan dan angin langsung membuat ambruk ruangan kelas 2 ini,” ungkap Dewi.
Kata dia, untuk kegiatan belajar mengajar sementara para siswa kelas 2 terpaksa dialihkan ke ruangan kelas 1 yang lebih memadai. Ia mengakui jika kondisi bangunan SDN Cikayas 3 banyak yang sudah lama dan memerlukan perbaikan dari pemerintah.
“Untuk siswa kelas 2 sementara ini kami alihkan dulu ke kelas 1 karena tidak ada lagi kelas yang baik. Ini perpustakaan juga sama sudah rapuh, kalau lihat kondisi dan kenyataan perkiraan yang harus direhab itu ada 7 ruang kelas,” terangnya.
Menurutnya, bangunan SDN Cikayas 3 terakhir mendapatkan bantuan pembangunan sekitar tahun 2008. Selepas itu, bangunan tersebut belum kembali mendapatkan anggaran untuk pembangunan gedung kelas baru.
“Memang SDN Cikayas ini sudah lama belum tersentuh lagi pembangunan, diperkirakan tahun 2007-2008 belum pembangunan total hanya rehab sedikit-sedikit saja,” katanya.
Pihak sekolah berencana akan langsung membersihkan sisa-sisa plafon yang ambruk agar ruangan tersebut bisa kembali digunakan lantaran keterbatasan ruang belajar untuk siswa.
“Mudah-mudahan sebelum tahun ajaran baru sudah selesai (dibersihkan),” ucapnya.
Dirinya berharap setelah kejadian ini Pemerintah Kabupaten Pandeglang tidak tutup mata dan segera memberikan solusinya agar para siswa merasa nyaman selama melakukan pembelajaran.
“Jadi saya mohon kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi sekolah ini karena belum tersentuh lagi oleh bangunan. Semoga dinas terkait bisa melihat kondisi ini, bahkan sudah ada survei dari bagian sarana dan prasarana tapi mungkin belum ada tindak lanjutnya,” tutupnya.
Penulis : Memed
Editor : TB Ahmad Fauzi