Beranda Pemerintahan Plafon Gedung DMPTSP Kota Serang Ambruk, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Plafon Gedung DMPTSP Kota Serang Ambruk, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Walikota Serang, Syafrudin meninjau lokasi Gedung DPMPTSP yang ambruk - foto istimewa

SERANG – Atap Gedung Bangunan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kota Serang Ambruk, Kamis (23/1/2020).

Akibat peristiwa ini sebanyak 4 orang tertimpa. Sehingga 3 diantaranya harus di larikan ke rumah sakit karena mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Ironisnya peristiwa itu terjadi saat pelayanan berlangsung.

Mengetahui kejadian tersebut Walikota Serang, Syafrudin langsung mendatangi lokasi dan melihat keadaan bangunan tersebut. Sesampainya di lokasi, Syafrudin langsung melihat bangunan dan menanyakan keadaan korban yang tertimpah reruntuhan tadi.

Syafrudin menyatakan plafon pada atap bangunan DPMPTSP Kota Serang hampir 70 persen ambruk dan yang paling parah ada di bagian pelayanan.

Menurutnya, bangunan tersebut adalah bangunan tua yang sudah ada sebelum berdirinya Provinsi Banten. Gedung tersebut juga sempat di pakai sebagai Gedung Kaong Nganten saat masih berstatus milik Pemkab Serang, lalu kemudian dipakai untuk Kantor DPRD Kota Serang, lalu di pakai oleh DPMPTSP hingga saat ini.

“Karena faktor usialah yang menjadi penyebab runtuhnya atap plafon di gedung tersebut. Karena gedung ini memang sudah tua jadi untuk tindakan cepat kami akan rehab bagian atap yang rusak dan perlu di perbaiki,” kta Syafrudin.

Setelah melihat keadaan bangunan tersebut, Walikota Serang langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Serang untuk bisa menindak lanjuti kejadian plafon runtuh tersebut.

“Ini agar tidak terulang kembali dan masyarakat tidak mengalami penundaan pelayanan terlalu lama, untuk sementara pelayanan di DPMPTSP Kota Serang akan dipindahkan di Gedung Bjb Syariah,” ucapnya.

(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini