Beranda Pemerintahan Pilkada Pandeglang Pangkas Setengah Anggaran Pembangunan Jalan

Pilkada Pandeglang Pangkas Setengah Anggaran Pembangunan Jalan

Ilustrasi pangkas anggaran. (Google.com)

PANDEGLANG – Anggaran pembangunan fisik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2020, berkurang hingga 50 persen dibanding tahun 2019 lalu.

Jika tahun sebelumnya DPUPR mendapatkan porsi anggaran sebesar Rp103 miliar namun tahun ini DPUPR hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp56 miliar. Jumlah tadi juga tidak hanya untuk pembangunan jalan, akan tetapi untuk pembangunan fisik lain dan honorarium pegawai.

Kepala DPUPR Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat menjabarkan, anggaran Rp56 miliar itu diperoleh dari tiga sumber, yang meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp36 miliar, APBD Pandeglang Rp14 miliar, dan hibah dari pemerintah pusat senilai Rp5,6 miliar.

“Dari jumlah anggaran itu, Rp47,9 miliar di antaranya akan digunakan untuk pembangunan fisik. DAK Rp36 miliar untuk jalan, jembatan, dan irigasi. Hibah Rp5,6 miliar juga untuk irigasi. Sementara sisanya, diperuntukkan guna honorarium dan kebutuhan kantor,” jelasnya, Sabtu (11/1/2020).

Untuk penggunaan anggaran tadi akan dilakukan dengan 4 metode pengadaan barang jasa, terdiri atas tender yang meliputi 15 paket pekerjaan dengan pagu anggaran mencapai Rp41,8 miliar, metode seleksi yang diperuntukkan bagi tiga konsultan dengan nilai Rp727 juta.

“Kemudian metode pengadaan langsung dengan total 44 paket bernilai Rp4,5 miliar, dan sistem e-Purchasing dengan menggunakan e-Katalog untuk satu paket dengan nilai Rp850 juta,” bebernya.

Menurutnya, berkurangnya anggaran bagi DPUPR karena sebagian besar APBD Pandeglang tahun ini banyak digunakan untuk Pilkada 2020 Pandeglang.

“Karena tahun ini kan ada Pilkada. Jadi sebagian anggaran APBD untuk kegiatan pemilu,” ucapnya.

Namun demikian, Asep menyebut bahwa realisasi capaian pembangunan di Pandeglang sudah melebihi target. Misalnya saja pada sektor pembangunan jalan, yang kini sudah terbangun lebih dari 230 kilometer. Padahal target yang ditetapkan sejak tahun 2016-2019, hanya sepanjang 150 kilometer.

“Untuk irigasi dengan periode yang sama, juga sudah terbangun 312 daerah irigasi dari target 31 daerah irigasi. Begitu juga dengan jembatan yang cuma ditarget terbangun 120 meter, namun realisasinya kini sudah mencapai 379 meter,” tambahnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini