Beranda Peristiwa Petugas Temukan Daging dan Usus Ayam di Pasar Anyar Tangerang Mengandung Formalin

Petugas Temukan Daging dan Usus Ayam di Pasar Anyar Tangerang Mengandung Formalin

Warga membeli daging ayam di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. (Ali/Bantennews)

TANGERANG – Petugas menemukan peredaran makanan mengandung zat berbahaya di Pasar Anyar Tangerang. Berbagai jenis bahan makanan terkontaminasi bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan rodhamin B.

Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Eny Nurhaeni menyebutkan, dari 62 sampel produk yang diuji pada hari ini, 14 di antaranya posistif formalin.

“Khusus produk sayur dan buah, dari 20 sampel yang diuji 4 sampel di antaranya positif mengandung pestisida, kandungan lain seperti boraks, formalin dan rhodamin B pada produk olahan pangan lain juga kami dapati,” kata dia, Selasa (14/5/2019).

Dia melanjutkan, dalam uji pangan tersebut, dari 18 sampel olahan pangan, satu di antaranya mengandung formalin pada sampel usus dan daging ayam, 1 sampel mengandung boraks dan 1 sampel mengandung rodhamin B.

“Sementara untuk produk hasil perikanan tidak kami temukan, dari 19 sampel yang kami periksa. Selanjutnya, seluruh bahan pangan berbahaya yang diuji saat ini, disimpan di lemari pendingin laboratorium PD Pasar dan DKP untuk dijadikan sebagai barang bukti,” tegas dia dikutip dari merdeka.com.

Dia mengaku, untuk pedagang nakal yang mengedarkan produk pangan berbahaya di Kota Tangerang, akan dilakukan pembinaan. Sementara pedagang bandel yang masih mengedarkan panganan berbahaya akan diserahkan ke Satpol PP dan Polres Metro Tangerang Kota untuk diproses hukum.

Sebelumnya, peredaran bahan makanan berformalin berupa usus ayam juga ditemukan oleh Balai POM saat melakukan operasi pasar bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Wakil Walikota Tangerang di Pasar Anyar Sabtu (11/5/2019).

Tommy, salah seorang pedagang mengaku tidak mengetahui jika barang yang dijualnya mengandung bahan berbahaya.

“Saya dapat barangnya dari daerah Karang Tengah. Saya tidak tahu kalau ini ada bahan berbahayanya, ya saya pasrah kalau sudah begini. Pastinya rugi,” pungkasnya. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini